Widwi Asten

Melangkah pada tangga yang terbawah. Saat bertemu dengan sang profesor. "Ya....ini masih pertama. Masih sekali ini." "Nggak apalah tak a...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pudar

Pudar

Pudar 2

Oleh Tung Widut

"Dari siapa?"

Han tersentak mendengar ucapan lelaki di dipannya. Wajahnya kelihatan memerah. Matanya terbelalak bagaikan macan yang akan menerkamnya. Tak ada senyum sedikitpun dari bibir lelaki itu. Sangat berbeda saat dia akan keluar dari ruangan setengah jam tadi. Apalah daya, Handari hanya berani menundukan kepala. Dia sangat takut bila pak Putra marah.

"Han, kamu...." Suara pak Putra terputus oleh suara ketukan pintu.

Setelah pak Putra mempersilahkan masuk terlihat bu Amira melegang dari balik pintu.

"Hai, Put nanti aku barengan pulang. Sekalian temeni aku belanja. Ok kan?"

Oh ya, Han. Sejam lagi pembimbingan ketrampilan, tapi yang ngisi berhalangan. Kamu isi ya, biar nggak ganggu-ganggu Putra di sini."

"Am, ini waktu dinas."

"Ok sampai jumpa nanti." Bu Amira ke luar dengan senyum genit.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post