Terik Tak Terkira
Terik Tak Terhini
Tung Widut
Matahari benar di atas ubun-ubun
Tak lari walau angin semilir berhembus
Hanya janji hitam memayung di kejauhan
Memberi harapan entah kapan hujan turun
Bibir pekerja tak mampu mengumpat
Menghindar dari sengatan panas tak tercerita
Desah terpaksa demi rupiah
Abaikan rasa panas dengan senyuman
Setengah hari terlewati
Pelwuh tak mampu kering di atas kulit
Terus mengalir dari sebotol air yang diminum
Mengganti untuk tetap bekerja
Hujan datanglah
Angin tak mampu mengusir panas
Dia terlalu lembut untuk menggertaknya
Hanya hujan sebagai penghapus
Panas yang terasa karena alam
Plosokandang 19102025
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar