SMP Negeri 1 Kertek setiap tahun mengadakan kegiatan Pentas Seni. Kegiatan ini mewadahi unjuk kebolehan peserta didik di bidang seni. Peserta didik dibebaskan berkreasi sesuai keinginannya. Setiap kelas wajib mementaskan satu pentas seni, baik itu musik, drama maupun tari. Ada juga yang kolaborasi antara seni tradisi dan modern.

SMP N 1 Kertek mempunyai 24 kelas maka ada 24 pertunjukan yang dipentaskan. Berbagai macam kesenian ditampilkan dari sandiwara, ketoprak tari tradisonal yang dikreasikan, tari modern, pencak silat bahkan band. Bakat dan jiwa seni pada peserta didik ternyata mengagumkan. Ketika mereka dibebaskan mengekspresikan dirinya ternyata hasilnya luar biasa. Potensi mereka akan nampak ketika mereka bebas berekspresi tanpa harus didikte.

Banyak yang ketakutan akan kehilangan seni tradisi namun pentas seni ini membuktikan bahwa mereka ternyata mencintai budaya daerahnya. Terbukti dari banyaknya anak-anak yang menampilkan kesenian tradisional dengan iringan musik gamelan atau karawitan. Peserta didik menunjukkan bakat mereka yang mengagumkan. Mereka sangat piwai memainkan musik dan menari dengan lincahnya.

Pada kegiatan pembelajaran biasanya mereka diam kalau tidak ditunjuk, di ajang ini mereka ternyata diluar dugaan. Mereka bisa tampil totalitas dan mencengangkan. Para guru berdecak kagum melihat penampilan yang menarik. Tidak menyangka bahwa para peserta didik mempunyai daya kreasi dan imajinasi yang sangat bagus.

Ajang pentas seni menjadi kegiatan yang sangat penting dan rutin dilaksanakan setiap tahun. Kegiatan ini melatih peserta didik mengorganisir teman, menciptakan kekompakan dan memanajemen keuangan. Ketika persiapan sampai pementasan peserta didik sangat antusias dan semangat. Dari aransemen musik, kostum, gerakan tari maupun alur cerita pementasan mereka kerjakan sendiri.

Kita sadari bahwa manusia mempunyai kelebihan dibidangnya masing-masing. Peserta didik yang kelihatan pemalu dan lemah dalam pelajaran tertentu ternyata ada yang mempunyai jiwa seni yang tinggi. Tuhan sudah menciptakan manusia mempunyai kelebihan dan kelemahan. Guru tidak boleh menghakimi peserta didik bodoh, karena mereka sebenarnya mempunyai keunggulan dalam bidang lain.