#TAGUR HARI KE-0017

IJINKAN AKU MENGENANGMU

:Whatinurani

Dan pada akhirnya perpisahan itu datang juga. Membuat jarak antara aku dan kamu. Memisahkan harapku untuk beriring bersamamu, pada langkah yang sudah kita pahami. Aku membenci perpisahan ini. Perpisahan telah membuat irama kita tak lagi sama. Pagi hari, momen yang sangat kuharapkan setiap bertemu denganmu, kini telah menjadi pagi yang biasa. Begitu juga, siang saat raga lelah setelah setengah perjalanan mengarungi gelombang hidup. Saat itulah biasanya kita melepas penat, sambil berbincang tentang apa yang sudah kita lewati sepanjang pagi hingga siang.

Lalu jika senja datang, dan kita harus pulang, kamu masih saja menitipkan pesan. Tetap memompa semangat dan menghalau segala rintang. Secangkir kopi di kedai sederhana cukup untuk menjadi peneman sebelum akhirnya kita kembali ke rumah. Itulah rutinitas pengisi hari-hari. Cara sederhanamu agar aku tetap dijalan terang, hari-hari menjadi berwarna indah.

Kini, aku hanya bisa menatap kenangan itu. Kenangan indah yang selalu kau berikan untuku. Sesuai janjimu kepadaku, akan menjaga semampu dan sebisamu. Dan kau telah menepati janji itu. Sungguh itu yang kurasakan. Aku tak ragu itu.

Satu yang kupinta darimu, ijinkan aku tetap mengenangmu. Mengenang segala kebaikan yang ada padamu. Saat ini dan untuk esok nanti.

Ijinkan aku merenda kenangan menjadi cerita. Suatu saat nanti, jika ada masa kita bersua kembali, kenangan itu tetap menjadi episode terindah untukku, untuk kita lanjutkan menjadi beribu-ribu kisah indah. Semoga semesta mendengar segala doa.

Sejuta Bunga, 17.12.2022