#TAGUR HARI KE-0027

ĶEPADA SENJA DI BARELANG

:Whatinurani

Udara panas kota Batam membuatku sedikit tak nyaman. Paling enak jika di dalam ruangan atau rumah. Sebab cuaca terik di luar mampu membuat keringat mengucur tanpa mau dicegah. Hampir semua rumah di kota ini menggunakan pendingin ruangan atau kipas angin. Begitu juga, di rumah familiku.

Kedatanganku ke kota ini untuk mengadu nasib. Lebih tepatnya mencari pekerjaan. Dua bulan yang lalu ibuku menitipkanku pada saudara laki-lakinya yang sukses menjadi pengusaha di Batam, ya Om Antok ini. Aku bekerja padanya sekaligus menumpang tinggal bersamanya. Tidak tinggal di rumahnya, tetapi di salah satu gudang tempat usahanya.

Ijazah Sarjana, tidak serta merta mudah mendapat pekerjaan di kota asalku Semarang. Maka kuputuskan menerima pekerjaan sebagai administrasi di perusahaan Om Antok. Namun kenyataannya justeru lebih banyak pekerjaan serabutan juga kulakukan. Mengurus perpajakan, loper barang, kebersihan hingga sopir truck kontainer juga kulakoni. Tak apalah, yang penting aku bisa bertahan hidup di tanah rantau. Dan utamanya demi tujuan mulia, jadi orang sukses secara ekonomi. Juga sukses melupakan Fira, gadis yang kupacari lebih dari 5 tahun. Yang memutuskan hubungan denganku setelah kepincut calon dokter kakak angkatan kuliahnya.

(Bersambung )

Sejuta Bunga, 27.12.2022