Wijaya

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Menakar Kejujuran Sebagai Seorang Pendidik.

Menakar Kejujuran Sebagai Seorang Pendidik.

Pendidik atau lebih familiar disebut Guru, harus memiliki kepribadian yang jujur dan ikhlas. Hal ini penting karena Guru sejatinya menjadi penunjuk nilai dan pengetahuan dalam pembelajaran serta penerang dalam kegelapan. Bagi guru kejujuran dan keikhlasan harus menjadi nilai utama dalam mengkhidmatkan hidupnya sebagai seorang pendidik.

Mendidik merupakan tanggung jawab yang besar bagi setiap orang. Kemampuan mendidik merupakan usaha yang membutuhkan segenap potensi baik itu potensi kognitif, afektif, psikomotor dan spiritual. Dalam dunia pendidikan formal, tanggung jawab mendidik porsi tanggungjawab lebih di serahkan kepada guru.

Profesi guru sering kali diberi gelar sebagai "pahlawan tanpa tanda jasa", pun dalam konteks sekarang bagi sebagian orang sebutan tersebut sudah tidak relevan. Barang kali, gelar seperti itu yang membuat sebagian orang menganggap profesi guru sebagai pekerjaan sampingan atau batu loncatan yang tidak sesuai dengan basic akademisnya. Di sisi lain menjadi seorang guru dibutuhkan kemampuan mental dan spiritual yang matang diantaranya adalah memiliki sikap ikhlas dalam mendidik dan berbagi dengan rekan seprofesinya. Adapun dasar utama dalam menumbuhkan karakter keikhlasan dan ketulusan adalah sikap mencintai terhadap sesama. Barangkali dari sikap inilah Nabi Muhammad SAW memberikan predikat orang terbaik dalam perkataannya yang terkenal jujur "sebaik-baik orang adalah orang-orang yang mampu memberikan kontribusi atau manfaat pada orang lain".

Guru yang diharapkan di zaman sekarang ini adalah guru yang benar-benar guru yang tidak hanya memerankan sebagai pengajar tetapi sebagai pendidik. Maksudnya, guru yang jujur dan ikhlas dalam mamberikan ilmu kepada peserta didik dan sesamanya. Guru yang memiliki tujuan untuk mencerdaskan peserta didik dan peningkatan kompetensi sesamanya/rekan seprofesinya tanpa memprioritaskan materi semata dan tujuan tersembunyi.

Selain guru yang ikhlas, guru yang berkepribadian jujur juga sangat menentukan keberhasilan mencapai tujuan pendidikan nasional dan melahirkan generasi emas. Tanpa kepribadian yang mulia guru tidak akan di hargai dan di muliakan oleh peserta didik dan sesamanya, karena peserta didik cenderung menirukan apa yang di lakukan guru.

Jujur dan ikhlas merupakan dua sifat sekaligus karakter yang harus melekat pada pribadi seorang guru. Bagi guru kejujuran harus menjadi pilar sekaligus nilai utama dalam hidupnya. Marilah berbagi dengan ikhlas, tanpa syarat terlebih memanfaatkan kehausan peserta didik dan rekan seprofesi akan sumber ilmu demi "orientasi pribadi dan organisasi" an sich. _WW

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post