Wiji hastutik

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Terjerat Asmara Hitam 122 (Tagur 400)

Terjerat Asmara Hitam 122 (Tagur 400)

#Tantamgan Gurusiana 365# Hari ke 400

Terjerat Asmara Hitam 122

Oleh Wiji Hastutik

Semrawutnya pikiran Dimas tentang ucapan Dokter juga didera oleh Bude. Ia tak habis pikir tentang seseorang yang dicintai oleh Bu Arma selain mendiang suaminya. Ia tak pernah dekat apalagi berpacaran dengan siapapun, gumam Bude tak habis pikir.

Bude melirik ke arah kamar dan terlihat Bu Arma sudah tertidur, ia keluar dari kamar dan duduk di teras untuk mencari kejelasan hal itu.

"Dimas juga nggak tahu, Bude, Mama tak pernah dekat dengan pria manapun selain ayah, tapi ....," jelasnya.

"Tapi apa?, tanya Bude yang semakin penasaran.

"Maksud Dimas Mama sangat dekat dengan kepala sekolahnya sebelum pindah ke kota," jelas Dimas.

"Kepseknya kan Perempuan, Bu Lastri, namanya," jawab Bude.

"Itu dia, Bude. Dimas juga sangat bingung," tambah Dimas sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Bude baru ingat, Mamamu sering menginggau menyebut nama Kakak," tambah sang Bude.

"Tak salah lagi Bude, mama memanggilnya Kakak pada kepseknya itu," Dimas memperjelas.

Dimas mulai menganalisa dari satu peristiwa ke peristiwa lainnya. Ia memang sangat meminta Mamanya untuk menjauhi kepseknya karena ia memvium hubungan kedrkatan yang tak lazim dipandang.

"Jika ada hubungan kedekatan Mamamu dengan kepseknya, kenapa ia seperti ketakutan kala bertemu?, tanya Bude.

"Kapan mereka terakhir ketemu, Bude? Dimas terus mengejar informasi.

"Sehari sebelum kamu datang, Nak," jawab Bude.

"Istirahatlah Bude, jangan banyak fikiran. Luas kita konsultasi kembali dengan Dokter Permadi," pungkas Dimas.

Bude yang sudah kelelahan masuk ke kamar dan memandangi Bu Arma yang tertidur pulas. Ia begitu iba memandangi sang adik yang terkulai tanpa kejelasan. Memgobati penyakit Ternyata lebih mudah ketimbang mengobati kejiwaan seseorang karena jiwa seseorang tak dapat dilhat secara kasat mata.

Bersambung ..

Muara Bungo, 21 Oktober 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post