Peringatan Isra Miraj meningkatkan Kekhusyuan Sholat & Memupuk Cinta Pada Muhammad SAW
Tantangan Menulis Setiap hari selama 365 hari
Hari ke 1
Peristiwa Isra’ Mi’raj merupakan suatu hal yang sangat berat untuk dipercayai oleh umat nabi Muhammad SAW kala itu, bagaimana tidak zaman dimana teknologi masih belum ditemukan an dikenal seperti sekarang terdapat sebuah peristiwa diluar akal manusia.
Peristiwa Isra’ dan Mi’raj berlangsung takkala Nabi Muhammad SAW sedang dirundung kesedihan yang sangat dalam, kepedihan ditinggal oleh Paman yang sudah dianggapnya sebagai pengganti orang tuanya selama ini yaitu Abu Thalib dan istri tercintanya Siti Khodijah Binti Khuailid.
Perjalanan dakwah Nabi dirasa semakin sulit karena tidak ada lagi pendukung utama yang sangat berperan besar lancarnya dakwah nabi selama ini. Tak ada lagi orang orang terkasihnya yang dapat mengobati segala laramya selama perjuangannya berdakwah dijalan Allah.
Seperti dilansir dari website https://zamzamsyifa.sch.id/kisah-isra-miraj-terlengkap/
Kisah Isra Mi’raj menurut al-Maududi dan mayoritas ulama terjadi pada tahun pertama sebelum hijrah, yaitu antara tahun 620-621 Masehi. Mi’raj secara bahasa artinya adalah naik. Secara istilah adalah naiknya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ke sidratul muntaha.
Dalam Al Qur’an, mi’raj ini disinggung dalam surat An Najm. Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Tafsir Al Munir menjelaskan, isra (اسرى) atau sara (سرى) artinya adalah perjalanan di malam hari. Secara istilah, isra’ adalah perjalanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pada suatu malam dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina.
Perjalanan isra’ mi’raj menempatkan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam di kedudukan yang tinggi. Sebuah kedudukan yang mengantarkan beliau pada derajat dengan limpahan kenikmatan. Ditampakkan perkara-perkara gaib yang tidak diketahu manusia selain beliau. Allah Ta’ala berfirman:
لَقَدْ رَأَى مِنْ آيَاتِ رَبِّهِ الْكُبْرَى}
“Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar.” [Quran An-Najm: 18].
1. Peristiwa pencucian hati
Usai shalat isya’ dan beristirahat sejenak, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang saat itu berbaring di Masjidil Haram didatangi malaikat Jibril. Dada beliau dibelah.
“Lalu hatiku dikeluarkan dan dicuci dengan air zamzam kemudian dikembalikan ke tempatnya dan memenuhinya dengan iman dan hikmah,” sabda beliau dalam riwayat Imam Bukhari dari Malik bin Sha’sha’ah.
2. Dari Makkah Menuju Masjidil Aqsha (Palestina)
Setelah itu didatangkanlah buraq yang nantinya menjadi kendaraan beliau sewaktu isra. Buraq berarti barq yang artinya kilat.
“Didatangkan kepadaku Buraq –yakni seekor tunggangan berwarna putih, tinggi, lebih tinggi dari keledai dan lebih pendek dari bighal, ia meletakkan langkahnya sejauh pandangannya,” sabda Rasulullah dalam riwayat Imam Muslim dari Anas bin Malik.
Setiba di Masjidil Aqsa, beliau shalat dua rakaat, mengimami ruh para Nabi. Usai shalat dan keluar dari Masjid Al Aqsa, Malaikat Jibril datang membawa dua wadah minuman. Satu berisi susu dan satu lagi khamar. Rasulullah pun memilih susu. “Sungguh engkau telah memilih kesucian,” kata Jibril dalam lanjutan hadits tersebut.
Kisah isra mi’raj pun dimulai. Rasulullah naik buraq bersama Jibril hingga tiba di langit pertama. Masih dikutip dari https://zamzamsyifa.sch.id/kisah-isra-miraj-terlengkap/ dalam beberapa perawi shahih meriwayatkan pernyataan Nabi kala itu.
Mari kita simak kisah beliau dalam hadits yang panjang, lanjutan dari hadits Shahih Bukhari dari Malik bin Sha’sha’ah di atas.
“Lalu aku dibawa di atas punggung Buraq dan Jibril pun berangkat bersamaku hingga aku sampai ke langit dunia lalu dia meminta dibukakan pintu langit.“ Dia ditanya, “Siapakah ini?” Ia menjawab, “Jibril.” Jibril ditanya lagi, “Siapakah yang bersamamu?” Jibril menjawab, “Muhammad.” “Apakah dia telah diutus?” “Dia telah diutus.”
3. Bertemu Nabi Adam A.S
Kami pun dibukakan pintu, lalu aku bertemu Nabi Adam ‘alaihis salam. Ia menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.Kemudian Buraq tersebut naik bersama kami ke langit kedua. Maka Jibril minta dibukakan pintu. “Siapakah ini?” “Jibril.” “Siapakah yang bersamamu?” “Muhammad.” “Apakah dia telah diutus kepadaNya?” “Dia telah diutus kepadaNya.”
4. Bertemu Nabi Isa dan Yahya. Kami pun dibukakan pintu, lalu aku bertemu dengan dua orang sepupuku yaitu Isa bin Maryam dan Yahya bin Zakaria ‘alaihimussalam. Maka keduanya menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.
5. Bertemu Nabi Yusuf
Kemudian Buraq tersebut naik bersama kami ke langit ketiga. Maka Jibril minta dibukakan pintu. “Siapakah ini?” “Jibril.” “Siapakah yang bersamamu?” “Muhammad.” “Apakah dia telah diutus kepadaNya?” “Dia telah diutus kepadaNya.” Kami pun dibukakan pintu, lalu aku bertemu Nabi Yusuf yang telah dianugerahi setengah dari ketampanan manusia sejagat. Maka Yusuf menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.
6. Bertemu Nabi Ibrahim
Lalu berlanjut hingga di langit ke tujuh. Kami pun dibukakan pintu, lalu aku bertemu dengan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam yang sedang menyandarkan punggungnya di Baitul makmur. Di mana tempat itu setiap harinya dimasuki oleh 70.000 malaikat dan mereka tidak kembali lagi sesudahnya.
7. Ke Sidratul Muntaha
Dilansir dari https://www.alhujjah.com/2015/05/09/kisah-shahih-isra-miraj/
Kemudian Nabi dibawa naik ke Sidratul Muntaha. Di sana ada semisal pohon bidara. Buah-buahnya seperti qullah (takaran) Hajar, dan daun-daunnya seperti telinga gajah. Padanyalah terhenti apa yang naik dari bawahnya, dan padanya pula terhenti apa yang turun dari atasnya, hingga diambil di sana. Tatkala Sidratul Muntaha itu diliputi oleh suatu cahaya, tidak ada makhluk Allah yang mampu menggambarkan keindahannya.
Di saat itulah Nabi melihat Jibril dalam wujud aslinya. Kata Nabi, Aku melihat Jibril dengan 600 sayap, dari bulu-bulunya terpancar warna-warni permata dan batu mulia, dengan pakaian sutera berwarna hijau menutupi ufuk.
8. Diperlihatkan kepadanya Syurga dan Neraka
Nabi bersabda, Kemudian aku dibawa masuk ke dalam surga. Disana terdapat kubah-kubah permata, tanahnya dari misik. Ketika aku berjalan di surga, aku dibawa ke sebuah sungai yang dua pesisirnya adalah tenda-tenda permata yang berongga. Aku bertanya, ‘Apa ini, Jibril?’ Dia menjawab, ‘Ini adalah Kautsar yang diberikan Allah azza wajalla untukmu.’ Maka aku memasukkan tanganku, dan ternyata tanahnya misik yang sangat harum dan kerikil-kerikilnya adalah permata.
Nabi berdiri di pintu neraka, ternyata kebanyakan penghuninya adalah wanita. Beliau melihat sejumlah laki-laki mencacah bibir-bibir mereka dengan pencacah dari api. Merekalah para penceramah yag memerintahkan orang dengan kebaikan tapi melupakan diri mereka sendiri. Juga sekelompok orang dengan kuku-kuku dari tembaga mereka mengoyak wajah dan dada-dada mereka. Mereka adalah orang-orang yang memakan daging manusia dan merobek kehormatan mereka.
9. Menerima perintah Sholat dan bertemu Nabi Musa A.S
Kemudian Nabi dibawa naik sampai ke ketinggian di mana beliau dapat mendengar suara pena-pena taqdir. Disana Allah mewajibkan kepada ummatnya lima puluh shalat dalam sehari semalam. Nabi kemudian turun hingga bertemu kembali dengan Musa, dia berkata, Demi Allah, aku telah berpengalaman dengan manusia sebelummu. Aku mengobati Bani Israil dengan sangat berat. Sungguh, ummatmu tidak akan mampu yang demikian itu. Maka kembalilah kepada Rabbmu minta Dia memberimu keringanan. Maka Nabi kembali kepada Allah dan bolak-balik meminta keringanan dan Allah menguranginya lima demi lima hingga menjadi lima shalat fardhu.
10. Kembali ke Makkah
Malam itu juga Nabi kembali ke Makkah dengan terlebih dahulu singgah di Masjidil Aqsha dan bertemu sejumlah Nabi. Ada Musa, Isa bin Maryam, dan Ibrahim Alaihimus salam. Nabi berkata, Kemudian tibalah waktu shalat, maka aku mengimami mereka. Setelah shalat selesai, Jibril berkata kepadaku, ‘Ini Malik, penjaga neraka ucapkan salam kepadanya.’ Akupun menolehnya, namun dia terlebih dahulu menyalamiku.
Aku bertanya kepada Jibril, ‘Kenapa sama sekali aku tidak melihat Mikail tertawa?’ Dia menjawab, ‘Dia tidak pernah tertawa semenjak neraka diciptakan.
Dilansir dari https://www.alhujjah.com/2015/05/09/kisah-shahih-isra-miraj/
Peristiwa Isra’ dan Mi’raj adalah mukjizat besar dan merupakan kebenaran yang wajib diimani, dan bahkan menjadi bagian dari aqidah Ahlussunnah Waljama’ah, sebagaimana ditunjukkan oleh al-Qur’an dalam Surat al-Isra’: 1 dan Surat an-Najm: 13-18, hadits-hadits yang mutawatir dalam Shahih Bukhari, Shahih Muslim, dan lainnya, dan ijma’ ulama Islam.
Maka, wajib bagi seorang mukmin untuk mengimaninya berikut peristiwa-peristiwa yang terjadi padanya, kemudian tidak membenturkannya dengan teori-teori logika yang belum pasti kebenarannya. Pun dalam menelaahnya harus didasarkan pada hadits-hadits yang shahih, sebagaimana diantaranya telah dibukukan secara khusus oleh Syaikh al-Albani, sembari mewaspadai hadits-hadits bathil dan dusta sebagaimana yang laris dalam sebagian buku.
Setelah kita mengulas kembali perjalanan Isra’ wal Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Tentu menyadarkan kita betapa Allah memberikan banyak kemudahan untuk kita menjalani kewajiban yang telat diperintahkan kepada kita. bayangkan jika kita mendapatkan perintah sampai 50 waktu dalam satu hari, tidak hanya berat untuk dijalankan tapi kehidupan dunia tidak akan seimbang dengan akhiratnya tentu membawa banyak kemudhorotan pada akhirnya.
Berangkat dari rasa syukur ini, dan semua kemudahan yang telah Allah beri sudahkah kita menjalankannya secara khusyu’ dalam setiap rokaat 5 waktu setiap hari? Jawabannya pasti sangat beragam.
Bisa kadang kadang khusyu’, sulit khusyu’, bahkan jangankan khusyu’ terkadang jika aktifitas dunia begitu padat kita pun pernah melewatkan waktu shalat dan meninggalkannya begitu saja baik disengaja ataupun tidak.
Dilansir dari https://www.madaninews.id/2481/meraih-kekhusyukan-shalat.html
Sebelumnya mari kita fahami terlebih dulu apa sebenarnya itu Khusyuk?
Khusyu’ artinya kelembutan hati, ketenangan sanubari yang berfungsi menghindari keinginan keji yang berpangkal dari memperturutkan hawa nafsu hewani, serta kepasrahan di hadapan ilahi yang dapat melenyapkan keangkuhan, kesombongan dan sikap tinggi hati. Dengan itu, seorang hamba akan menghadap Allah dengan sepenuh hati. Ia hanya bergerak sesuai petunjuk-Nya, dan hanya diam juga sesuai dengan kehendak-Nya.
Khusyu’ dalam shalat amatlah penting dimikili sebagai wujud tanda keburuntungan kita. Sebagaimana dijelaskan dalam QS. Al-Mu’minun diatas,
bahwa beruntungnya seorang mu’min salah satunya adalah ketika khusyu’ dalam shalatnya. Pertanyaannya, sudahkah kita khusyu’ dalam shalat yang kita jalankan setiap hari?
Dan bagaiamanakah cara meraih kekhusyu’an dalam shalat?
Berikut beberapa kiat untuk untuk kita jalankan agar khusyu’ dalam shalat.
1. Pusatkan Pikiran Hanya Kepada Allah Swt
Netralkan pikiran anda dari berbagai hal-hal yang berbau dunia mulai dari masalah pekerjaan, keluarga, sekolah, kampus, harta, tahta, wanita, pria, dan lain sebagainya. Serahkan diri anda sepenuhnya hanya kepada-Nya untuk menjalankan kewajiban yang diperintahkan kepada kita.
2. Menyadari Bahwa Kita Sedang Menghadap Tuhan
Ciptakan suatu alam pikiran di mana kita sedang berhadapan dengan sesuatu yang luar biasa dahsyat dan tiada tandingannya di dunia maupun di akhirat. Sesuatu yang lebih dari atasan kita, orang tua kita, preman kampung, lurah, camat, bupati, walikota, gubernur, presiden, artis, jin, setan, iblis, malaikat, dan lain sebagainya.
3. Mempelajari dan Memahami Arti dan Makna Bacaan Sholat
Pelajarilah arti dan makna di balik ucapan-ucapan kita saat sedang sholat, lalu pahami dan hapalkan. Munculkan arti dan makna bacaan sholat kita saat sedang sholat.
4. Menganggap Sholat Yang Sedang Dilakukan adalah Sholat Terakhir
Setiap manusia maupun jin tidak ada yang mengatahui secara pasti apa yang akan terjadi di masa yang akan datang termasuk hari kematian. Anggap saja kita akan meninggal dunia saat sholat berlangsung maupun setelah sholat.
5. Jika Pikiran Terganggu Segera Kembali Konsentrasi
Apabila anda tiba-tiba tersadar bahwa anda sedang terlena dengan buaian alam pikiran dunia kita, maka bersegeralah kembali kepada arti dan makna bacaan sholat kita atau kembali mengingat Allah SWT.
6. Memperhatikan Kondisi Tubuh Sebelum Sholat
7. Rasulullah SAW bersabda : Sholat adalah Mi’rajnya orang muslim. naiknya jiwa (nafs) seorang hamba menuju ke hadirat Sang Khalik dengan meninggalkan segala ikatan nafsu yang terdapat dalam fisik manusia.
Pastikan bahwa kita sudah merasa nyaman dan siap untuk melaksanakan ibadah sholat kita dengan baik, seperti sudah buang air, sudah makan yang cukup, pikiran sudah netral, bersih dari najis dan hadas, tidak sedang menstruasi, dan lain sebagainya.
7. Memperhatikan Kondisi Lingkungan Sebelum Shalat
Usahakan cari tempat sholat yang terbaik bagi kita dilihat dari aspek kebersihan, kenyamanan, kebisingan, gangguan orang lain, gangguan anak-anak, keamanan, perizinan, dan lain-lain.
8. Sholat Tepat Waktu dan Tidak Terburu-Buru
Agar kita bisa sholat dengan khusyuk kita harus solat pada waktu yang paling utama, yaitu sholat tepat waktu di awal waktunya. Untuk laki-laki sholat berjamaah di masjid atau mushola setelah panggilan adzan dan komat, sedangkan untuk yang perempuan boleh dilaksanakan di rumah. Sholatlah dengan santai dengan menikmati setiap detiknya menghadap langsung kepada sang khalik walaupun sebenarnya anda sedang diburu waktu.
9. Ikhlas Semata-Mata Untuk Mendapatkan Ridho Allah Swt
Buang jauh-jauh tujuan sholat kita selain untuk mendapatkan ridho dari Alloh Swt, seperti untuk pamer/riya, ingin dilihat atasan, ingin dilihat pacar, ingin dianggap orang sebagai orang alim, sekedar ikut-ikutan orang lain, dan lain sebagainya.
10. Berusaha Untuk Selalu Memperbaiki Shalat Kita
Muslim yang baik akan terpacu terus-menerus melakukan perbaikan ibadah maupun hal-hal yang lain untuk menyempurnakan dirinya sesuai dengan Al-Quran dan tuntunan hadist Nabi Muhammad Saw. Amatlah rugi apabila kita melakukan ibadah belum sesuai dengan kaidah yang ada serta tidak ada keinginan sedikit pun untuk belajar memperbaiki diri.
Untuk itu penulis berharap agar penulis khususnya dan para pembaca umumnya dapat melaksanakan sholat dengan khusyuk, belajar dari 10 kiat diatas mudah mudahan sholat kita dapat lebih baik lagi hari ini, esok dan selamanya dengan sadar berupaya untuk terus memperbaiki sholat Insya sekaligus berdo’a agar pahalanya dapat diterima oleh Allah SWT.
Dengan selalu memperingati Isra’ Wal Mi’raj penulis berharap kita juga dapat memupuk ras cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW, serta dapat menularkannya kepada keturunan dan generasi penerus kita yang saat ini sedang banyak di propaganda dengan kecintaan berlebih pada sosok idola selain kepada Nabi, Untuk itu penulis akan membagikan beberapa tips agar rasa cinta kita selalu bertambah setiap hari kepada Nabi umat islam. Seperti dilansir dari https://www.google.com/search?q=tips+memupuk+rasa+cinta+kepada+nabi&oq=tips+memupuk+rasa+cinta+kepada+nabi&aqs=chrome..69i57j0i22i30l3.8867j0j9&sourceid=chrome&ie=UTF-8
Diantaranya yaitu
1. Menjadikan Rasulullah sebagai uswah dalam segala aspek hidup
2. Sering bershalawat kepada Rasulullah. ...
3. Menceritakan kisah-kisah Rasulullah. ...
4. Ceritakan kemuliaan Rasulullah. ...
5. Menjalankan sunnah-sunnah Rasulullah. ...
6. Lakukan dialog untuk menumbuhkan sikap kritis.
Dengan mengimani atau mempercayai serta memperingati peristiwa Isra’ Wal Mi’raj mudah mudahan membawa kita pada kekhusyu’an yang istiqomah terutama dalam sholat dan dapat memupuk rasa cinta kita kepada Nabi Akhirul Zaman, Nabi umat islam yaitu Nabi Muhammad SAW. Mudah mudahan kita semua mendapatkan Syafa’atnya di Yaumil Akhir kelak Amiiin amiiiin yaa mujiibudhdhu’aa....
Wilda Nurlaila Qodri S. Pd, I
Sukakarya, 15 Maret 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar