Beberapa hari ini clangkah kaki Ade selalu tergesa-gesa. Yah, mengejar waktu agar ujian skripsinya bisa ikut jadwal bulan depan. Letih dan lapar dikesampingkan, Ade harus berhemat karena biaya fotocopy dan biaya transportasi ke sana-sini cukup lumayan. "Kasihan orang tua jika aku minta kiriman tambahan," pikir Ade.

Alhamdulillah, akhirnya tiba ujian skripsi. Semalaman Ade belajar dan tak lupa sholat malam. Agar dimudahkan semua urusannya esok hari. "Sudah siap De?," Sapa Suryan. Ade segera bergegas menunggu di teras, karena Suryan mengeluarkan motornya dari garasi. Hanya kata "good luck" yang keluar dari mulut Suryan, ketika pamit pergi meninggalkan Ade di ruang seminar. "Terima kasih ya Sur," balas Ade. Jantung Ade berdetak cepat, kedua tangannya digenggam erat-erat, Ade merasa tubuhnya mulai gemetar. "Ya Allah, tenangkan hatiku, mudahkan lafazku, tolong Ade ya Allah," gumam Ade seraya mengatasi gugupnya.

"Selamat Ade Wina anda berhasil Lulus ujian skripsi," ucap moderator. Tak terasa air mata Ade berlinang. "Terima kasih ya Allah," suara hati Ade berkata. Ramai teman-teman lain berbahagia karena sudah Lulus ujian juga. Mereka saling bersalaman beri ucapan selamat. Satu persatu teman-teman Ade pulang dijemput orang tua, kekasih dan sahabat. Tinggal Ade sendiri. Tak ada yang menjemput. Ade menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan, sambil berjalan lunglai. Ade merenungi dirinya, "perjuangan ini begitu beratnya, sendiri kumenapaki dengan keyakinan aku bisa, dan Alhamdulillah aku berhasil, tapi..." Tiba-tiba renungan Ade terhenti, namanya dipanggil seseorang.

Bersambung...

Berau, Kamis 1 Oktober 2020.