Beberapa bulan yang lalu, aku pernah kecewa, menelan pil pahit karena jalan yang bisa membuat aku menginjakkan kaki di kota raksasa ini sempat terhenti. Tapi, aku tak menyerah there's always a perfect time for you to make things right. Just trust the process and believe that you will because you can. Aku percaya bahwa selalu ada waktu yang tepat untuk sesuatu yang tepat.

Dan sekarang aku menjejakkan kaki di kota yang aku impikan, dengan jalan berbeda yang Tuhan berikan dengan cara yang tak kalah indah. Jakarta, aku kagum dengan citra kokoh yang melekat pada kota ini, gedung-gedung menjulang, sarana yang belum pernah aku temui di kota asalku sebelumnya bahkan orang-orang yang aku temui disini menampakkan kesan yang benar-benar berbeda. Aku seperti liliput kecil yang menginjakkan kaki di kota raksasa. Lagi, aku berada dalam situasi berbeda dan asing. Kembali berpetualang dalam dunia dan era yang kembali memberi banyak pengalaman&pembelajaran.

Jika berjalan tak cukup aku menolehkan kepala untuk bisa tau gedung apa yang sedang menjulang disisi kanan dan kiriku, aku harus mendongakkan kepala setinggi-tingginya untuk bisa mencari tahu. Seperti mengingatkanku bahwa tak hanya cukup dengan melihat sekilas dunia untuk bisa memahaminya, bahwa aku terlalu kecil jika harus merasa pongah dan sombong sebagai manusia, sedangkan disisi lain ada manusia yang mempunyai hal lebih dan lebih dari yang aku punya sekarang.

Bertemu dengan pemuda-pemuda kreatif disini, membuatku seperti liliput dikota raksasa. Dimana pemikiran dan kreatifitas mereka yang lebih muda melebihi yang aku punya. Aku merasa kecil meskipun aku lebih tua dari mereka. Hal itu membuatku tersentil dengan kenyataan bahwa Long life learning adalah benar adanya. Kita tidak boleh berhenti belajar dan bergerak karena dunia terus berputar dan mereka yang berhenti jelas akan tertinggal.

Sudah lulus sekolah, selesai kuliah mendapat gelar, lalu mendapat pekerjaan dan posisi yang enak seharusnya tidak menjadikan kita "sombong" sebagai manusia. Sombong dengan menganggap kita lebih dari segalanya, sombong dengan menganggap kita sudah menguasai bidang yang sedang di tekuni. Sehingga berhenti belajar, berhenti mencari tau dan berhenti bereksplorasi. Pun tak seharusnya kita mrnyerah, sudah tua, sudah ketinggalan, sudah tidak ada waktu, sudah tidak sempat, sudah tidak mampu berfikir alasan-alasan itu bukanlah sesuatu yang bisa di terima sebenarnya, karena itu bukanlah alasan tapi kemalasan. Bukankah dalam islam juga di anjurkan Tholabul ilmi minalmahdi ilallahdi.

Jakarta, aku memang tidak bermimpi untuk tinggal disini. Tapi, aku bermimpi menjejakkan kaki dan menghirup udaramu agar rongga otakku terisi dengan inspirasi yang banyak berada disini. Meski sebentar, aku bersamamu tapi cukup memberiku inspirasi tentang kehidupan sebagai bekal aku melangkah. Disini tak hanya ku temukan rindu, tetapi kekuatan untuk terus bergerak, impian yang tak boleh berhenti dan semangat untuk terus mengabdi, terus bersyukur dan mencoba menjadi bermanfaat meski aku hanya liliput kecil yang tak pernah dilihat.

Jakarta, 30 November 2019