Winda Ayu Lestari

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Tak seharusnya

Tak seharusnya

“Bunda... Lala mau beli boneka barbie yang ada di toko ujung komplek mewah itu, Bun ” rengek seorang gadis kecil yang berusia sekitar 5 tahunan pada ibunya.

“Ia nak, tunggu ayahmu pulang ya. Ayah sedang pergi ke negeri orang mencari uang untuk Lala beli barbie.Jadi Lala harus sabar ya, nanti kalo ayah pulang kita beli barbie yang banyak .Terus Lala mau beli apa lagi? ”

“ESKRIM!”

“Terus apa lagi sayang?” hanya ini yang dapat Marni lakukan untuk menenangkan bidadari kecilnya. Memberikan harapan harapan yang sepertinya hanya akan jadi harapan. Ia membesarkan putrinya seorang diri sejak 1,5 tahun yang lalu, sejak suaminya yang dulu berjanji akan selalu setia, yang katanya akan selalu bersama sehidup semati malah pergi meninggalkannya dengan wanita lain. Untung saat itu dia sedang bekerja menjadi seorang kasir di salah satu minimarket di dekat rumahnya.

***

11 tahun kemudian

“Bunda ayah kemana sih? Katanya sedang pergi merantau ke negeri orang untuk mencari uang. Memangnya sebanyak apa uang yang ingin ayah cari? Sudah lebih 10 tahun ayah merantau dan tak pernah kembali kembali. Apa ayah tidak rindu dengan Lala? Atau dengan bunda? Atau ayah sudah tidak sayang lagi sama Lala?” ucap Lala berapi- api. Sudah 11 tahun ia menahan amarah yang tidak tahu sebenarnya ditujukan untuk siapa karen ayahnya yang tidak pernah kembali pulang. Dan puncaknya adalah hari ini, hari dimana Lala genap berusia 16 tahun dan genap pula 11 tahun ayahnya tidak pernah kembali, karena kata sang bunda ayahnya pergi tepat saat ia berulang tahun.

Marni yang mendengar itu hanya bisa menangis tersedu sedu. Sedih, marah, dan bingung bercampur aduk menjadi satu. Sedih karena melihat putrinya marah karena merasa kesepian dan ia tentu tahu itu. Marah, marah dengan suaminya yang tega pergi meninggalkan mereka berdua dengan wanita lain hanya karena harta. Dan bingung apakah ia harus memberitahu yang sebenarnya kepada anaknya.

“Lala... ada yang ingin ibu sampaikan kepadamu nak, tapi ibu mohon kamu jangan sampai membenci siapapun terutama ayahmu” Marni kemudian berjalan menghampiri putrinya

“Aku tidak bisa berjanji bu” Lala kemudian mulai mendengarkan apa yang ibunya akan sampaikan.

“Sebenarnya ayahmu tidak pergi merantau untuk mencarikan kita uang nak, sebenarnya... sebenarnya bunda dan ayah sudah bercerai 11 tahun yang lalu, bukan cerai secara resmi namun ibu sudah tidak dapat mempertahankannya nak, semenjak ayahmu sering marah marah, pulang tengah malam sambil mabuk, dan yang terakhir adalah saat ia pergi dengan seorang wanita yang ibu ketahui adalah orang yang kaya raya. Setelah hari dimana ayahmu membawa wanita itu, ayah tidak pernah pulang lagi ke rumah. Lalu... sebulan kemudian ibu menerima pesan dan foto foto yang menunjukkan bahwa ayahmu menikah dengan wanita itu” Marni menceritakannya sambil menahan keluarnya bulir bulir air dari matanya.

Lala yang mendengar cerita ibunya hanya bisa diam, terlalu kaget untuk menerima kenyataan itu. Lalu, ia pun berjalan menuju kamarnya untuk mengurung diri.

***

Sebulan setelah mendengar cerita dari Marni, kini Lala berubah menjadi sosok yang pendiam, berbicara seperlunya, bertindak seperlunya lalu kembali lagi ke kamarnya untuk mengurung diri. Kini, ia sangat marah dan sangat membenci ayahnya, juga kehidupannya yang menyedihkan.

Tok tok tok

“Ia tunggu sebentar” Marni yang tadinya sedang bergulat dengan peralatan dapur kini berjalan terburu buru untuk membuka pinta.

Saat pintu terbuka, seorang wanita yang Marni perkirakan berusia 30-an tahun berpakaian serba hitam muncul di depan Marni.

“Maaf anda cari siapa?” tanya Marni sambil memperhatikan wanita itu dari ujung kepala hingga ujung kaki.

“Betul ini rumah ibu Marni Arioska?”

“Ia, saya sendiri. Maaf anda siapa?”

“Saya Fernanda istri dari mas Surya” wanita yang bernama Fernanda itu lalu menunduk

“Untuk apa kamu ke rumah saya? Apa lagi yang ingin kamu ambil setelah mengambil suami saya?!” Marni yang mengetahui bahwa dia adalah wanita yang mengambil suaminya langsung saja emosinya tersulut dengan cepat

“Maaf mbak, saya mengaku memang saya salah saat ini. Namun saya kesini ingin memberitahu bahwa mas Surya... mas Surya” Fernanda tidak kuasa menahan tangisnya saat menyebutkan nama suaminya itu

“Ada apa dengan dengan mas Surya? Kenapa dengan dia?”

“Mas Surya sudah meninggal mbak” tangisan itupun pecah seketika, bukan hanya dari Marni namun juga dari Lala yang sedari tadi menguping pembicaraan antara bundanya dengan seorang wanita yang ia ketahui adalah istri ayahnya.

Sontak Marni dan Fernanda pun menoleh kearah Lala yang kini telah tersungkur di lantai.

“Nak... kamu yang sabar ya. Mbak aku kembali dulu” Fernanda pun berjalan menuju mobilnya

“Kapan ia dimakamkan?” belum juga 5 langkah yang diambil Fernanda, Marni telah berteriak. Bagaimana pun sakitnya ia dahulu, Surya juga adalah suaminya, ayah dari anak cantiknya.

“Ba’da Ashar di pemakaman umum Kledok” setelah itu Fernanda pergi. Lalu Marni pun menghampiri Lala yang masih terduduk di lantai.

“Sayang, jangan sedih lagi. Ayo siap siap lalu kita ke rumah terakhir ayahmu” Marni menghampiri anaknya dan menenangkannya

Lala pun mengangguk lalu pergi menuju kamarnya. Rasanya kini hilang sudah rasa marah dan kebencian kepada ayahnya, hanya ada rasa bersalah yang mengerogoti hatinya saat ini, rasa bersalah karen atelah membenci ayahnya, walaupun memang yang dilakukan ayahnya itu salah. Tapi bagaimana pun juga Ayahnya tetaplah ayahnya, seorang pahlawannya dari dulu hingga nanti.

-Selesai-

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post