Dalam kehidupan didunia tidak ada yang kekal. Ada saatnya kita berjumpa dan ada saatnya kita berpisah. Ada sedih dan ada bahagia. Kadang kita tak mampu untuk menerima. Tapi itu harus kita jalani. Jangan pernah berharap banyak dengan kehidupan di dunia.

Saat kita selalu bersama jangan kita anggap tidak akan pernah berpisah. Persahabatan, keakraban akan luluh lantak dengan sebuah perpisahan. Uraian air mata tidak akan mampu membendung masa untuk berpisah. Ada saatnya kita mesti melepaskan semua asa.

Begitulah dengan waktu yang tak terasa sudah saya jalani. Hampir 4 tahun sudah terpisah karena tugas dan tanggung jawab kepada orang tua. Seorang kolega yang sudah dianggap seperti anak memutuskan pindah kekota kelahiran demi bakti kepada orang tua.

Dua belas tahun bersama membangun sebuah cita-cita untuk memajukan peternakan dan kesehatan hewan di kota Pariaman. Terseok-seok kami untuk menggapai sebuah harapan.

Ketika sukses sudah mulai tampak, dia memutuskan untuk pindah. Saat itu sedih yang tidak bisa diungkapkan. Luapan emosi dan air mata.

Ternyata hari ini kolega Anang Yusuf yang sudah banyak berkontribusi di kota Pariaman datang kembali ke Sumatera Barat dalam rangka dinas ke Padang Mengatas.

Dia tidak pernah melupakan kota Pariaman. Selesai tugas di Padang Mengatas meluncur ke kota Pariaman, untuk mengunjungi saya dan sahabat lainnya. Kami makan malam bersama. Waktu yang begitu singkat dengan pertemuan ini belum melepas rindu kami. Banyak cerita yang mesti dirangkai selama ini. Kebersamaan sesaat sekedar pelipur lara.

Pariaman, 04 Februari 2022