Tepat jam 08:39:29 WIB hari ini Jumat 25 februari 2022 saya kaget kok tiba-tiba serasa ada hentakan. Gempa seru kami serentak. Saya beserta 3 orang ibu-ibu sedang bercerita masalah bunga dan bagaimana jambu saya bisa berbuah lebat. Ibu-ibu tersebut menanyakan apa triknya. Selagi asyik bercerita tiba-tiba bumi terasa menghentak. Cuma hitungan beberapa detik bumi berguncang kuat, warga pada berhamburan keluar. Saya yang sudah berdiri diluar rumah mencari posisi yang aman yang jauh dari tiang listrik.

Istighfar kedengaran dari masing-masing mulut. Tampak wajah ketakutan. Ada yang dari kantor buru-buru pulang karena ada anak yang ditinggal dirumah. Cukup lama bumi berguncang sehingga membuat pusing.

Setelah gempa berhenti saya buka hp melihat pemberitahuan dari BMLG, ternyata gempa tersebut berkekuatan 6,2 SR dengan pusat gempa 17 km TimurLaut Pasaman Barat 20 km BaratLaut Pasaman -SUMBAR.

Jantung saya berdebar tak karuan. Serasa baru kemaren kejadian yang menakutkan itu terjadi. Masih segar di memori ketika itu 30 September 2009 jam 17,15 WIB gempa berkekuatan besar menghantam Sumatera Barat dan pusatnya saat itu di kota saya sendiri Pariaman. Gempa saat itu berbagai versi kekuatan yang dirilis. Terakhir dirilis berkekuatan 7,6 SR.

Ketika gempa terjadi saya sedang mengendarai sepeda motor, waktu itu masih suasana bulan syawal. Sore itu saya mencari perbukaan, karena saya masih puasa bulan syawal. Tetiba selagi diatas sepeda motor saya mendengar seperti suara lebah terbang berombongan dari arah laut. Tanpa sadar saya melihat kelangit arah kelaut. Kemudian saya lihat orang pada berlarian keluar rumah. Saya hentikan sepeda motor, tiba=tiba gempa yang sangat kuat berguncang sehingga saya terjatuh dari sepeda motor. Hujanpun turun, saya tengadahkan tangan kelangit memohon kepada Rabb agar kami dilindungi.

Cukup lama gempa saat itu. Setelah gempa berhenti saya berdiri dan kembali mengendarai sepeda motor menembus hujan. Kendaraan banyak yang berseliweran dengan sangat kencang. Saya ngeri melihat kepanikan masyarakat. Semua pada berlarian mencari tempat menjauh dari pinggir pantai.

Sampai dirumah, saya lihat rumah saya ada yang runtuh bagian atas sedikit dan anak saya berdiri dengan ketakutan dipeluk oleh tetangga. Tetangga sudah pada mengungsi. Saya peluk sang buah hati yang ketakutan sambil saya katakan, “jangan takut ya nak, berdoa kepada Allah dan perbanyak istighfar,” Anak saya mengangguk dan mulutnyapun langsung komat kamit berzikir. Waktu itu anak saya baru kelas 6 SD.

Kejadian gempa 2009 membawa duka yang sangat dalam, banyak rumah yang runtuh dan banyak korban jiwa.

Hari ini hampir sama dengan kejadian 2009, banyak rumah yang runtuh di daerah Pasaman. Dari pagi yang dirilis BMKG setidaknya sudah 3 kali gempa terjadi. Semoga Allah melindungi kita semua dari bencana. Semoga sahabat kita didaerah gempa sabar dan tabah menghadapi ujian dari Allah.

Pariaman, 25 Februari 2022 (T01)