Selesai mandi, Laura mensearching di hpnya tempat wisata di Sabang. Wow ternyata banyak sekali tempat yang memukau. Sebuah tempat wisata bahari yang benar-benar jadi idaman. Rasanya tidak sabar untuk segera kesana.

Hujan dan badai dari malam mengguyur bumi, dingin perlahan menyusup disela-sela ventilasi. Laura meringkuk bagaikan seekor anak kucing kehilangan induk. Subuh ini hujan mulai mereda. Sempat ada kecemasan, hari ini Laura mau berangkat dengan Ryan ke kota Banda Aceh. Mereka akan ke bandara. Pesawat berangkat jam 8.50 WIB.

Tepat jam 6.30 WIB pagi mereka meninggalkan rumah, diantar sama papa dan mama Laura. Mobil mereka melaju menembus gerimis. Matahari sudah mulai muncul malu-malu dari balik gunung. Jarak yang ditempuh Laura dari rumahnya menuju bandara menghabiskan waktu lebih kurang 30 menit.

Laura dan Ryan tidak begitu terburu-buru karena mereka sudah cek in dirumah. Teknologi semakin lama semakin berkembang, segala sesuatu sambil duduk dirumah bisa dilakukan. Salah satunya cek in tiket pesawat. Dulu kita mesti buru-buru ke bandara untuk cek in. Sekarang kita tinggal tunjukan dari hp boarding pas.

Suasana pagi yang masih lengang , jalanan yang masih basah akibat diguyur hujan malam. Gerimis masih membersamai, gerbang bandara sudah didepan mata. Laura dan Ryan turun gerbang keberangkatan. Papa Laura memarkir mobil ditempat parkir yang sudah disediakan.

Hiruk pikuk bandara pagi ini, ternyata banyak juga penumpang yang bepergian. Papa Laura sudah bergabung dengan mereka. Laura memasang jaket hitam kesayangannya yang dibelinya di Pasar baru Bandung waktu ada acara dinas ke sana. Jaketnya nyaman sekali dipakai, maka jadilah jaket ini yang selalu ikut kalo bepergian.

Laura dan Ryan bersalaman ke Papa dan mamanya pamit. “Hati-hati kata papa Laura.” Mereka mendorong koper ikut antri menuju ruang tunggu. (Bersambung)

03 Februari 2022