wisnawati drh

drh. Wisnawati lahir di Pariaman, 03 September 1965. Menamatkan profesi dokter hewan pada tahun 1991 di Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Pada tahun 199...

Selengkapnya
Navigasi Web
PSIKOPAT (Bagian 22)
Ilustrasi :https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.bbc.com%2Findonesia%2Fmajalah-51800346&psig=AOvVaw1jlgSKncNpHHl99LGJlh_p&ust=1642777064458000&source=images&cd=vfe&ved=0CAsQj

PSIKOPAT (Bagian 22)

Ya Rabb rintih Laura berikan aku kekuatan. Berikan aku ketabahan atas ujian yang Engkau berikan. Air mata mengalir perlahan menahan sakit diseluruh tubuhnya. Ryan sudah tergolek dengan nyaman dan tertidur dengan pulas sementara dirinya merintih dalam kepedihan.

Kokok ayam jantan bersahutan, mentari mulai beringsut dan menggeliat keluar dari peradua. Dengan bersusah payah Laura bangun dari tempat tidur. Nyeri seluruh tubuh. Dia tatap bilur-bilur ditubuhnya bekas lecutan ikat pinggang. Perih badan dan perih hati bersatu dalam gelombang duka. Tertatih-tatih Laura menuju kamar mandi untuk segera mandi dan melaksanakan salat Subuh. Begitu air mengguyur tubuhnya terasa pedis sekujur tubuh. Air matanya menetes menahan sakit. Sanggupkah aku bertahan rintihnya. Akankah aku robohkan mahligai rumah tangga ini.

Laura tidak sanggup berlama-lama mengguyurkan air ketubuhnya. Dia keluar kamar mandi untuk menegakkan salat Subuh. Disujudnya dia meratap,” Ya Rabb berilah hambamu ini kekuatan dan ketabahan.”

Selesai salat Subuh dia beberes, karena mereka siang ini akan terbang pulang ke Padang. Ryan juga selesai mandi. Rasanya Laura tidak sanggup lagi memberikan senyum terindahnya buat sang suami.

Kala siang datang Ryan seperti tidak pernah ada kejadian yang menyakitkan yang dia perbuat. Dia akan bertingkah laku lembut dan mesra. Kadang Laura seperti bermimpi. Apakah sebenarnya yang terjadi dengan suamiku pikirnya..? Pagi ini dia mengecup kening Laura dengan mesra, sambil berkata,” bersiap-siaplah biar kita menyebrang.”

Laura cuma mampu mengangguk menahan kepedihan demi kepedihan. Sebelum mereka meninggalkan pantai Iboh, Laura kembali memandang pantai yang begitu indah ini sebagai saksi atas kesedihannya. Keindahan itu berbalut luka dihatinya. (Bersambung)

Pariaman, 06 Maret 2022 (T09)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Salam literasi

06 Mar
Balas

Salam kemba;i bunda.

06 Mar

Kasihan Laura...

07 Mar
Balas

Ya bunda.

07 Mar



search

New Post