Ketika mereka turun dari taksi, mama dan papa Laura menyambut dengan hangat. Laura langsung memeluk mamanya. Rasanya pengen menjerit dalam pangkuan mama tapi apa boleh buat, dia mesti menelan kepahitan ini sendiri

Laura berusaha menutupi kesedihan hatinya dengan tetap senyum semanis mungkin. Mereka masuk ke rumah dan langsung berwudu untuk melaksanakan salat maghrib. Kemudian dilajutkan dengan makan malam. Waktu makan malam mama banyak bertanya, gimana suasana bulan madu mereka dan gimana perjalanan di Aceh. “Laura menjawab, sangat bagus dan menyenangkan.”

Tampak kebahagiaan di kedua wajah orang tuanya. “Ma.pa kami mau istirahat dulu, ujar Laura.”

“Istirahatlah, pasti kalian capek diperjalanan, jawab mama.” Merekapun menuju kamar. Laura langsung bergolek sambil berdoa, semoga malam ini dia bisa tidur. Ryan juga menyusul bergolek. Karena kelelahan dalam perjalanan merekapun terlelap dalam mimpi masing-masing.

Pagi Laura bangun dengan badan agak lumayan segar. Dia buka jendela kamar. Udara segar pagi menyeruak masuk memberi kesegaran. Daun mangga bergoyang diembus angin sepoi-sepoi. Kokok ayam bersahutan. Ufuk timur mentari menampakan wajahnya dari balik gunung singgalang.

(Bersambung).

Pariaman, 12 Maret 2022 (T15)