Pagi Laura bangun dengan badan agak lumayan segar. Dia buka jendela kamar. Udara segar pagi menyeruak masuk memberi kesegaran. Daun mangga bergoyang diembus angin sepoi-sepoi. Kokok ayam bersahutan. Ufuk timur mentari menampakan wajahnya dari balik gunung singgalang.

Usai melaksanakan salat Subuh dilanjutkan baca Quran. Dada Laura serasa tanpa beban. Dia menuju dapur ternyata mama lagi mempersiapkan sarapan pagi. Mama Laura menbuat roti bakar, aromanya menggugah selera. Laura menyiapkan minuman untuk Ryan dan dirinya.

Mereka duduk dimeja makan, Ryan juga sudah keluar kamar. “Ryan, mari sarapan mama sudah menyiapkan roti bakar, kata Laura.” Mereka menikmati sarapan pagi bersama.

“Tetiba Ryan berkata kepada orang tuanya, mama dan papa kami mungkin tidak lama tinggal disini, Ryan mau membawa Laura kerumah.”

“Sebentar lagi cuti kami juga sudah mau habis, kami tentu ingin membereskan juga rumah tempat kami,ujar Ryan.”

Mama dan papa Laura kaget. “Mama Laura langsung menjawab, kenapa harus begitu cepat berangkat, disinilah dulu untuk waktu yang lama.”

“Kami ingin mandiri ma, jawab Ryan. Toh tempat tinggal kami khan tidak terlalu jauh. Setiap saat kami bisa datang, tambah Ryan.”

Mama Laura cuma bisa terdiam, Netranya nanar, tampak kesedihan untuk berpisah dengan anaknya. Dia juga tidak mungkin menahan anak dan menantunya untuk tinggal lebih lama.

“Papa laura juga angkat bicara, kapan rencana kalian mau pindah?.

“ Ryan menjawab, besok rencananya pa.”

Laura juga kaget dengan keputusan Ryan. Dia pengen tinggal berlama-lama dirumah orang tuanya. Tapi setelah menikah seorang perempuan harus patuh pada suaminya. Laura tidak berdaya. (Bersambung).

Pariaman, 13 Maret 2022 (T16)