wisnawati drh

drh. Wisnawati lahir di Pariaman, 03 September 1965. Menamatkan profesi dokter hewan pada tahun 1991 di Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Pada tahun 199...

Selengkapnya
Navigasi Web
SEPENGGAL DUKA YANG TERSISA (Part 5)
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fnasional.tempo.co%2Fread%2F631044%2F10-tahun-tsunami-aceh-ini-masalah-yang-tersisa&psig=AOvVaw3AaK_0NR9HNyGq1Cet1gjv&ust=1647438162464000&source=images&cd=vfe&ved=0CHgQr4kD

SEPENGGAL DUKA YANG TERSISA (Part 5)

Rahman berlari mengejar Seeza dan memeluknya.”Rahman berbicara dengan Seeza. Kamu melihat ayah ndak Seeza ?, tanyanya.” Rayna tercekat mendengar pertanyaan Rahman. Rahman menggendong Seeza kedekatnya. Rayna memeluk Seeza sambil menangis. Kuasa Allah, kenapa dan bagaimana Seeza bisa selamat dari hantaman tsunami. Felik tidak kelihatan, mungkinkah Felik sudah terseret arus Tsunami. Akankah sama nasib Seeza dengan Rayna.

Seeza mengelus-elus kaki Rayna, seperti ada sesuatu yang akan disampaikannya. “Ada apa Seeza ?, tanya Rayna.” Seeza mengeong. Rayna memberikan potongan ikan ke Seeza. Seeza menatapnya. “Makanlah, ujar Rayna.” Seeza memakannya sedikit, kemudian dia tidak mau lagi. Dipeluk oleh Rayna Seeza. Sepertinya Seeza stres. Rayna banyak belajar dari suaminya Firdaus yang belatar belakang seorang dokter hewan. Rayna sering mendampingi suaminya kalau lagi mengobati pasien, sehingga Rayna tahu ciri-ciri kucing stres seperti apa. Dan bagaimana menanganinya.

Lelah menyapa badan Rayna, lelah juga menyapa hatinya. Dia pangku anak serta kucinnya. Dia sandarkan tubuhnya pada pohon mangga depan rumah sebagai saksi bisu atas tsunami yang menerjang daerahnya. Perlahan kelopak matanya semakin berat, Rayna tertidur, tetiba dia mendengar Firdaus memanggilnya. Rayna tersentak dan mencari sekeliling darimana arah suara datang. Ternyata cuma halusinasi. “Firdaus dimana kau sayang, gumamnya.” Dia sandarkan tubuhnya lagi. Sendinya rasa lemas dan tidak bertenaga.

Seorang petugas datang menghampirinya. “Buk, silahkan istirahat di posko, nanti semua informasi bisa ibuk dapatkan disana.” Rayna menganggung. Dia gendong Ratih, dan membimbing Rahman. “Seeza ikut kami ya, ujar Ratih ke kucingnya.”

Perlahan Rayna berjalan ke posko, merupakan sebuah tenda besar yang sudah didirikan tidak berapa jauh dari reruntuhan rumahnya. Baju mereka sudah kumal. Dia tidak punya apa-apa lagi. Putus asa mendera hatinya. (Bersambung)

Pariaman, 20 Maret 2022 (T22)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren ceritanya Bunda Bencana alam buat pilu nestapa . Salam sukses dan bahagia selalu

22 Mar
Balas

Rayna semoga ketemu keluarganya ya. keren bun. izin follow ya

21 Mar
Balas

Makasi bunda sudah mampir. Udah difollow back ya bunda. Salam literasi

21 Mar

Keren ceritanya Bunda, ada kisah sedih di dalamnya, salam sukses selalu

21 Mar
Balas

Ya pak. Diangkat dari kisah tsunami Aceh. Salam sehat dan sukses selalu pak.

21 Mar



search

New Post