wisnawati drh

drh. Wisnawati lahir di Pariaman, 03 September 1965. Menamatkan profesi dokter hewan pada tahun 1991 di Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Pada tahun 199...

Selengkapnya
Navigasi Web
TELOR CEPLOK

TELOR CEPLOK

TELUR CEPLOK

Telur ceplok. Mendengar kata itu, apa yang ada dipikiran kita…? Sebutir telur yang dimasak terhidang disebuah piring. Sederhana bukan….? Tapi ada apa dengan telur caplok kita tidak pernah terpikirkan. Buat apa sich mikirin telur ceplok segala.

Sebenarnya dalam kehidupan kita bisa diibaratkan sebutir telur ceplok. Bisa disederhanakan dan bisa diperluas maknanya. Coba kita pikir dari arti luas. Dari sebutir telur kita mulai bagaimana telur itu bisa jadi. Tentunya telur dihasilkan dari seekor ayam, bebek, angsa atau burung, pokoknya sebangsa unggas.

Apakah unggas yang sakit bisa menghasilkan telur…? Tentu tidak. Untuk mendapatkan sebutir telur kita mulai dari manajemen pemeliharaan. Bagaimana buddidaya yang baik.

Apakah cukup sampai disitu, tentu tidak. Telur yang akan dikosumsi biasanya kita beli dipasar tradisional atau supermarket, Kecuali kalo kita punya ternak sendiri. Apakah kita yakin telur itu baik semua…? Disinilah diminta kejelian kita sebagai konsumen.

Tidak usah kita bicara terlalu teoritis, bagaimana kita yakin itu telur tidak ada bakteri Salmonella. Bisa ada bisa tidak. Kalo kita ibu rumah tangga setidaknya pilihlah telur itu dari segi kulitnya yang mulus. Usahakan kita menropong kearah cahaya agar tampak telur itu bagus atau tidak. Sampai dirumah sebelum telur dimasukkan kedalam kulkas, cucilah dulu dengan air sabun. Wah kalo ada bakterinya gimana. Tinggal masak yang benar sehingga bakteri mati.

Apa artinya semua ini…? Itu cuma kita bicara perumpaan sebutir telur ceplok, Demikian juga dengan kehidupan kita. Bisa dalam pandangan luas dan bisa dalam pandangan sempit.

Segala sesuatu dalam hidup kita harus kita syukuri, apapun bentuknya. Bagaimana kita harus berhasil dan sukses…? Seperti seekor ayam yang menghasilkan telur, tentu yang sehat dan baik. Kita sebagai manusia juga seperti itu. Selalu berpikiran posistif berarti itu jiwa kita sehat. Pandanglah dalam kehidupan ini lebih mendalam.

Pariaman, 15 November 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post