Menyikapi kenaikan harga
Pagi - pagi seorang ibu di grup warga lingkungan rumah, sudah mengirim gambar minyak goreng. Dibawah gambar ditulis "bagi yang butuh migor harga 28.000 di toko A, segera ya sebelum kehabisan".
Grup pun jadi ramai dengan chat ibu - ibu lainnya. Ada yang siap - siap jalan ke toko tersebut, ada yang mengatakan kalau di supermarket terkenal itu juga bisa diperoleh dengan harga yang sama, namun hanya boleh beli satu untuk satu pembeli.
Obrolan pun menjadi panjang, karena ada yang memberitahu cara mendapatkan minyak lebih dari satu. Misalnya saja, ajak suami, atau anak, nanti bisa dapat dua.
Ah ... Ibu - ibu selalu demikian, jika ada perbedaan harga walau hanya seribu pasti dikejar. Begitu orang - orang bilang terutama kaum bapak yang sangat paham dengan perilaku istrinya.
Itu baru satu item kebutuhan hidup sehari - hari. Bagaimana dengan barang - barang yang lain? Beberapa sudah mengikuti minyak goreng. Cabai, tempe, tahu, daging semuanya sudah berubah harga. Kemungkinan akan banyak lagi yang akan naik. Padahal pendapatan masih sama, tidak berubah.
Karena itu sebaiknya kita bijak dalam menyikapi hal tersebut. Jika terlalu dipikirkan akan membuat imun turun. Jika imun turun, akan mudah sakit. Jika sakit maka butuh dana lebih besar lagi.
Lebih baik jaga imun, dengan menyikapi semuanya secara positif. Jika minyak mahal, ganti gorengan dengan makanan yang direbus, pasti lebih sehat.
#menulistanpajefa#072
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semoga masalah minyak goreng ini segera ada solusi terbaik. Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi
Aamiin... Terima kasih Pak
Alhamdulillah Barokallah, karya yang luar biasa, sehat dan sukses selalu, lanjutkan Ibu Wisri Atuti
Aamiin... Terima kasih Pak Haji, Do'a yang sama untuk Bapak