Teman Lama.Kenalan Baru

Tantangan 365 hari ke 100 MG

Kemarèn saya kedatàngan tamu. Tamu itu adalah seorang ibu dan anaknya. Saya linglung saat membukakan pintu. Sengaja pintu rumah ku tutup karena saya ada pekerjaan dibelakang.

Sesaat saya tertegun . Memandangi wajah si tamu. Ia tersenyum penuh kehangatan. Saya agak ragu. Namun saya tak mau ketinggalan akan senyumnya itu. Sembari sayapun tersenyum lebar. Walaupun saya lupa dengan raut wajah yang sedang senyum.

Saya paksakan untuk membuka memori tiga puluh lima tahun yang lalu. Larena tamu itu meminta saya mengingat masa sekolahan dulu. Lama saya terdiam membisu. Tak kehilangan akal saya menerka siapa si tamu. Iapun tak mau menyebutkan identitasnya. Iapun menantang saya untuk mengingat kembali masa masa sekolah dulu.

Akhirnya saya mengalah. Saya sangat tidak mengingat siapa si tamu. Akhirnya ia menyebutkan namanya. Indri namanya. Saya tidak ingat sama sekali . Tapi tidak menguràngi rasa persaudaraan kami selama sekolah. Ia memang tidak satu geng dengan saya . Lama lama memori saya kembali. Terbayang juga akhiŕnya saat kami masih duduk di bangku SMP.

Akhirnya cerita mengalir ke cerita dulu semasa itu. Tak terlupa cerita teman cowok yang diam diam menyukai kami dan yang kami sukai. Canda kamipun selesai dengan ikatan hati seakan kembali ke zaman sekolah dulu. Nostalgia terbayang kembali seakan menambah energi positif.

Tak kecuali cerita tentang guru yang suka emosi dan sensi waktu itu. Ada lagi cerita cinta murid dengan guru muda saat duduk di kelas III SMP. Teman cowok yang mengurung guru dikamar WC saat ujian . Gara gara guru tersebut sangat ketat saat mengawas. Belum lagi teman teman yang usil memperolok olokkan guru dalam belajar. Semua terbayang kembali.

Jika dipikir sungguh keterlaluan kami sebagai siswa saat itu. Kepala sekolah terkadang angkat tangan dengan kami. Tapi kelas kami termasuk kelas yang siswanya berhasil dalam meraih nilai yang baik. Saat ujian akhir. Kami berasal dari SD yang nilai siswanya 5 besar di sekolahnya.

Dan sekarang teman se kelas semuanya bekerja di pemerintahan dan BUMN . Mereka cukup berhasil. Termasuk Indri. Indri orangnya pendiam. Ia cukup berhasil. Ia sekarang pedagang tekstil di Jakarta. Ekonominya lumayan bagus . Ia berkunjung ke rumah dalam rangka silaturrahim. Saya sangat senang sekali. Pertemuan kami diakhiri dengan saling tukar nomor Hp.

Batusangkar . 28 Mei 2020