Akhirnya PSBB diberlakukan di SumBarTantangan hari ke 60

Hari Jumat tanggal 17 April 2020, diberlakukan PSBB oleh gubernur Propinsi Sumatera Barat karena wabah covid 19 yang melanda daerah bumi Minang ini. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah pasien yang positif covid 19 di Sumatera Barat menjadi 55 orang.

Banyaknya para mahasiswa yang pulang kampung akibat diberlakukannya belajar di rumàh. Semua mahasiswa baik di dalam maupun yang diluar negeri terpaksa pulang ke rumah orang tua di kampung halaman. Sejak situasi tànggap darurat , social ditàncing dan juga stay at home , maka para oràng tua sangat merasa kuatir sekali tentàng kesehatàn anaknya dinegeri orang. Walaupun pemerintah menghimbau untuk mengundur mudik atau pulang kampung , tak bisa diindahkan oleh para perantau.. Maka bertambah lah jumlah ODP disetiap daeràh dan berubah menjadi PDP dan bahkan positif Covid 19.

Begitu juga dengan para pekerja buruh pabrik yang berada di kota . Sejumlah pekerja buruh banyàk yàng di PHK , dan mereka pulang ke kampung . Ini juga membawa peluàng penyebar virus corona . Karena selama mereka bekerja dipabrik atau di kota , social distancing dan phisycal distancing tidak terlaksana dan ini menyebabkan penyebaran virus ini bertambah cepat.

Apalagi dengan masih adanya sebagian orang yang masih keluar masuk negara Indonesia. PSBB tidak menjamin òrang tidak bepergian ke luar kota dan negeri kecuali jika diberlakukan lock down di daerah tersebut. Apalagi kebijakan PSBB belum ketat dilaksanakan. Terbukti masih adanya sebagian oràng keluar negeri dan adanya turis yang datang berkunjung. Ini yang sangat membahayakan kesehatan masyarakat karena mereka datang dari negara zona merah.

Dengan diberlakukan PSBB di Sumatra Barat sejak tanggal 17 April 2020 , akan menurunkan penyebaran covid 19 nantinya. Karena semua orang akan diberlakukan pengawasan ketat tentang urusan keluar rumah. Semua orang yang keluar rumah akan di berlakukan pemeriksaan suhu badan dan akan ditanya apa urusan ke luar rumah. Jika ada yang memiliki suhu tubuh di atas 38 , màka akan dianjurkan untuk isolasi mandiri. Atau juga melakukan pemeriksaan tes .

Apa yang akan terjadi setelah PSBB berlaku di Propinsi Sumatera Barat khususnya kota Padang dan Bukit tinggi ? Sudah dapat dipastikan mall , pasar , toko, perkantoràn , sekolahan, jalan raya dan tempat umum yang lainnya akan menjadi sepi. Restorant, cave dan tempat tempat olah raga akan ditutup. Semua orang berdiam di rumah . Semua kegiatan tidak berjalan seperti saat saat sebelumnya. Perekonomian akan lesu. Banyak para pedagang yang tidak berjualan, kecuali yang menjual bahan sembako. Karena orang orang tak berani berbelanja barang yang tidak dibutuhkan betul , mereka belajar berhemat. Mereka takut jika berbelanja barang skunder , jangan jangan PSBB diperpanjang. Mereka kuatir sekali dengan situasi ini.

Bagaimana dengan ASN ? ASN tidak begitu mempengaruhi keuangannya. Kerena ia tetap menerima gaji walaupun PSBB. Tapi yang menyedihkan adalah para pekerja harian lepas. Mereka bekerja setiap hari untuk memenuhi kebutuhan keluarga, tetapi akibat PSBB lowongan kerja juga ikut kena imbasnya. Dan yang lebih parah lagi para pekerja di pabrik yang di PHK tànpa pesangon. Peruasahaan tempat mereka bekerja tidak memberikan pesangon sehingga , keadaan mereka memprihatinkan. Tetapi jika mereka cukup menabung selama ini tentulah tidak akan mempengaruhi keuangan mereka.

Sampai kapan PSBB ini akan berlangsung ? Sampai kapan wabah ini akan berakhir ? . Jika 2 , 3 bulan bertahan seperti ini , maka apa yàng akan terjadi terhadap warga Sumatra Barat? Sangat memprihatinkan sekali. Apalagi tidak lama lagi akan memasuki bulan suci Ramadhàn. Betapa tidak nyamanya jika kita berpuasa dalam kondisi yang menakutkan ini. Ya Allah percepatlah penghentian wabah corona ini , agar kami dapat melaksanakan ibadah puasa dengan hikmat dan iklas .

Batusangkar, 18 April 2020