Arti sebuah jabatan

Tantangan gurusiana ke 26

Jabatan adalah sebuah tugas dari pemerintah atau tugas dari sebuah organisasi. Jabatan juga dapat diartikan sebagai sebuah ladang atau tempat untuk mengaktualkan diri semaksimal mungkin dalam mengembangkan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang baik didalam organisasi maupun dalam pemerintahan.

Tidak sedikit orang menginginkan sebuah jabatan dalam pemerintahan atau organisasi . Fenomena itu dapat kita lihat di lingkungan sekitar kita dà lam skala kecil, dan lebih luasnya dapat juga kita amati dalam dunia pekerjaan atau organisasi secara nasional maupun internasional. Tontonan yang diperlihatkan di media sosial tentang kehausan sesorang dalam menginginkan jabatan membuat orang dan saya pribadi menggelengkan kepala. Apalagi yang saling fitnah , adu domba , dan banyak cara yang dilakukan yang tidak sesuai terkadang dengan hari nurani dan norma norma kehidupan beragama . Tidak peduli kawan atau lawan tersebut saudara sendiri atau bahkan mungkin orang tua sendiri. Sering kita lihat di media sosial yang seperti ini. Apalagi jika sudah masuk ke dalam kancah politik. Waduh makin panas aja. Sehingga masyarakat awam terkadang bertambah bingung dibuatnya, apalagi masyarakat perkampungan.

Terlepas dari itu semua sebuah jabatan jika diemban dengan rasa tanggungjawab yang penuh akan membawa berkah bagi yang menjabat, tapi jika jabatan hanya bertujuan untuk mendapatkan berapa besarnya nominal angka dari jabatan tersebut atau untuk mendapatkan label atau pujian semata , maka jabatan tersebut akan membawa bencana bagi orang yang memikulnya. Apalagi sebuah jabatan diperoleh dengan cara yang tidak lazim atau cara yang diluar aturan yang berlaku. Sungguhpun demikian jika jabatan sudah sipundak , maka berusahalah untuk menjadikan jabatan tersebut sebagai ladang amal perbuatan , jangan malah sebaliknyà menjadikan jabatan sebagai tempat atau are mendatangkan dosa.

Ditengah masyarakat kalau kita lihat ,jika seorang memiliki jabatan yang tinggi atau yang empuk, istilahnya, maka masyarakat akan memiliki pandangan yang berbeda dengan orang yang memiliki jabatan rendah. Kenapa demikian? Entahlah , mungkin sudah menjadi tabiat masyarakat yang perlu kita perbaiki. Jika seseorang menduduki jabatan biasa saja, maka kebiasaan kita ya, biasa saja , dan jika seorang tersebut berjabatan tinggi maka lain persoalan.

Sikap yang seperti ini perlu dikikis habis, karena manusia itu sama dihadapan Allah, yang membedakan adalah amal ibadahnya saja.

Bagaimana pula pengertian dengan jabatan fungsional? Kita selaku guru , dosen dan tenaga ahli seperti dokter spesialis memiliki jabatan fungsional, tidaklah sama dengan jabatan yang berada di dalam kepemerintahan atau organisasi. Kita yang memiliki tugas sebagai pendidik dan pengajar adalah sebuah jabatan yang paling mulia dari semua jabatan yang ada. Kenapa tidak?

Ya, karena kita melahirkan manusia manusia yang cerdas dan pintar. Menjadikan mereka menduduki sebuah jabatan itulah pekerjaan seorang pejabat fungsional guru seperti kita , walaupun kita tidak mengantar beliau beliau tersebut menduduki jabatan secara langsung. Tapi ingat dasar pengetahuan beliau kita yang pertama kali menanamnya sebagai guru di sekolah dasar. Namun kita janganlah menepuk dada dengan serta merta, tentu ada unsur yang lain yang lebih penting, yang menjadikan beliau menjabat sebuah jabatan yaitunya izin Allah SWT. Karena apapun yang terjadi di dunia ini adalah atas izinnya. Kita hanya menunggu dengan ikhtiar dan doa.

Batusangkar, 14 Maret 2020.