Hari ini , aku benar benar sedih

Tantàngan gurusiana ke 28Hari Minggu adalah hari yang dinanti nanti oleh para pegawai pemerintah termasuk saya. Sebab hari minggulah hari yang leluasa dapat saya gunakan untuk bercengkrama bertandang dengàn sanak keluargà di kampung dan juga waktu untuk berpergian melepas lelah lepas dari kegiatan rutin. Pagi Minggu ini contohnya sengaja aku bertandang ke rumah mertua. Dengan mengendarai si merah mobilku , aku menenteng pargedel beserta buah buahan sebagai oleh oleh untuk saudaraku di sana. Sambil bernyanyi kecil mengikuti alunan nyanyi yàng sedang siar diradio mobilku . Aku pencat gas mobilku sehingga tàk beberapa menit aku sudah sampai di rumah mertuaku.Sengàja ku parkir mobilku dihalaman belakang . Sengaja aku datang dari belakang, karena jika aku parkir mobilku dihalaman depan maka berlinang air mataku ingat akan kenangan itu. Ya kenangan se bulan yang lalu. Betapa tidak , Ibu mertuaku selalu duduk diberanda depan setiap hari menatap lalu lalangnya kendaraan yang lewat. Kebetulan rumah mertuaku dipinggir jalan raya. Namun hari ini tidak lagi . Sedih , hampa , rasanya jika kenangan itu datang dalam benakku. tak ada lagi cerita dan cengkrama bersama beliau. Tak ada lagi pertanyaan pertanyaan ringan dan memuejukkan hati dari beliau..yang senantiasa menanyakan tentang keadaan ku dan kerabatku yang di kampung. Hari ini aku benar benar sedih , kecewa, gelisah dan hampa. Aku hanya bisa berdoa untuk beliau. Aku hanya dapat mengirimkan doa dan berusaha semampuku untuk berbuat amal buat beliau. Semoga beliau mendapat kesejukan dan rahmat dari yang kuasa.