Wiswi Ayu Yafni

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Datar bersama Dinas Pendidikan sangat peduli tentang kegiatan yang dilaksanakan oleh Balai Bahasa Sumatra Barat yaitunya Penyu...

Selengkapnya
Navigasi Web

Misterius dan Mematikan

Misterius dan Mematikan

Tantangan hari ke 40

Hari ini aku keluar rumah . Aku keluar rumah bukannya untuk hal yang tidak penting. Kebutuhan harianku sudah menipis dan bahkan isi lemari es tidak lagi bisa untuk memenuhi keperluan hari ini dan esok pagi. Makanya aku kuatkan hati untuk ke pasar guna membeli beberapa perlengkapan yang aku butuhkan.

Aku keluar dengan sepeda motor buntut yang selalu menemani aku setiap ada keperluan ke luar rumah. Dalam perjalanan ke pasar aku hanya berpapasan dengan beberapa kendaraan . Biasanya lalu lalang kendaraan yang dimonopoli oleh anak anak muda dan anak sekolah membuat aku harus hati hati jika di jalan raya. Tapi kali ini berbeda sekali dari yang biasa. Tak ada lagi kompoi sepeda motor, kebut kebutan dan bahkan agak ugal ugalan terkadang. Rasanya aku sedang berada di jalan kampung yang jarang dilewati kendaraan. Kebisingan knalpot anak muda yang sengaja di buat supaya terdengar nyaring dan memekakkan telinga tidak terdengar lagi. Sambil berbisik memanjatkan doa aku terus memacu sepeda motor melintasi jalan raya. Dalam hati aku berharap agar terhindar dari musibah dunia yang menakutkan ini.

Tercenung aku melihat keadaan pasar yang sunyi dan lengang. Para pedagang sayur dan bahan makanan kelihatan bersemangat sekali. Karena barang jualannya sudah ludes diborong ibu ibu sejak subuh tadi. Mereka pada umum lega. Aku saja yang agak telat ke pasar hari ini.

Aku langsung menuju warung langgananku untuk membeli keperluan dapur dan secepatnya aku melihat catatan yang akan ku beli Hp . Rasanya aku tak nyaman lama lama di tengah pasar . Setengah jam selesai aku berbelanja keperluan dapur untuk satu minggu ke depan.

Dalam perjalan pulang ke rumah , kembali suasana jalan yang begitu lengang . Orang orang merasa tàkut dan cemas untuk keluar rumah . Hanya beberapa orang saja yang berpapasan di jalan raya. Itupun di dominasi oleh bapak bapak.

Akhirnya aku sampai di rumah. Seperti biasa aku langsung ke kamar mandi mencuci kaki dan tanganku dengan sabun. Setelah yakin aku baru ngobrol dengan keluargaku. Semgaja aku lakukan hal itu sesuai dengan protokol menghadapi terjangkitnya wabah virus corona di Indonesia termasuk di daerahku.

Dengan adanya satu orang yang telah positif virus corona di daerahku, aku dan keluarga benar benar hati hati sekali jika ada keperluan yang dikerjakan di luar rumah. Karena musuh yang dihadapi tidak kelihatan dan kita tidak tahu siapa yang telah positif dan kapan tertular serta dimana tertularnya. Semuanya misterius dan memang jahat. Untuk itu aku menghimbau agar kita tetap waspada dan serahkan pada yang maha mengetahui dan maha kuasa.

Batusangkar , 29 Maret 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Pakai masker kan, Bu? Mantap

30 Mar
Balas

Mantul

29 Mar
Balas



search

New Post