Musibah Itu Menghancurkan Segalanya
Musibah itu menghancurkan segalanya
#Tantangan hari ke-4
# tantangan gurusiana
Sepertinya hari ini aku tak ingin ke luar rumah. Cuaca yang tak bersahabat menyebabkan aku enggan membuka selimut hangat yang menyelimuti tubuhku pagi ini. Hujan dari semalam belum juga teduh diiringi dengan angin kencang membuat aku takut keluar rumah. Kulayangkan pandangan ke arah jendela kamar yang terhubung dengan kebun coklat di samping rumahku. Terbersit pikiranku kepada kejadian dua hari yang lalu. Yah, kejadian yang membuat hati menangis melihat musibah banjir bandang di suatu daerah di pinggir danau Singkarak.
Minggu itu, memang keadaan cuaca seperti yang disampaikan oleh badan meteorology tentang curah hujan di daerah Sumatra Barat memang tinggi. Hujan deras yang tak henti-hentinya turun membuat tanah dilereng perbukitan tidak mampu menahan derasnya aliran air dilereng bukit tersebut. Malang tidak dapat ditoloak, musibah longsorpun datang mendekati beberapa rumah di pinggir Danau Singkarak, dan langsung menghanyutkan beberapa bangunan rumah dan mobil masuk ke dalam danau Singkarak saat malam kejadian. Suara tangis penuh pengharapan dan rasa sedih yang mendalam menyayat hati tak kuasa rasanya aku mendengarnya. Semuanya menyatu dengan bunyi hantaman bebatuan yang hanyut bersama lumpur dan hujan yang deras pada malam menjelang subuh waktu itu. Sedikitpun aku tak bergeming membayangkan kejadian yang menimpa saudara yang terkena musibah longsor.
Siang itu hujan masih turun. Aku sampai di tempat kejadian longsor untuk memberikan sedikit sumbangan bersama dengan teman-teman. Wajah-wajah penuh kesedihan namun penuh keyakinan terpancar di wajah para korban tanah longsor Malalo. Imformasi yang kami terima ada sebanyak 14 kepala keluarga yang terkena longsor tersebut. Mereka terdiri dari para orang tua, anak sekolah , anak balita, dan juga ada yang sudah lanjut usia. Semuanya membutuhkan penangan dan bantuan yang sangat mereka harapkan dari kita semua.
Aku lihat beberapa posko telah didirikan oleh Badan pengelola bantuan bencana alam kabupaten yang dengan sigap rela berkorban demi menolong saudara yang terkena musibah. Ada dapur umum, dan juga posko social lainnya. Sebenarnya bantuan yang paling mereka butuhkan saat ini adalah bantuan moril dari tetangga , pemerintah dan keluarga. Mereka merasa tergoncang dan merasa sangat sedih sekali, makanya pemerintah harus memahami akan hal itu, di samping bantuan berupa sembako dan dana untuk membangun kembali rumah mereka yang hancur. Bantuan berupa sembako dan bantuan yang lainnya tak henti-hentinya berdatangan dari daerah tetangga, sehingga mereka yang terkena musibah tersebut tidak mengalami kekurangan makanan dan peralatan harian .
Aku dan teman-teman sengaja membawa bahan sembako yang langsung kami serahkan kepada badan yang mengelola di posko bencana. Bahan yang kami bawa seperti beras, gula, kopi, mie instan, air mineral, minuman siap saji, peralatan mandi, peralatan salat, dan perlengkapan tidur. Sedangkan uang yang kami siapkan langsung kami berikan kepada para korban bencana. Kami ingin menyampaikan kepada yang bersangkutan agar dapat langsung mereka manfaatkan sesuai dengan kebutuhan mereka.
Rasa pilu masih terbias di wajah salah seorang bapak yang sempat aku tanyai tentang keluarganya. Mereka memiliki istri, dan tiga orang anak yang masih sekolah dasar serta satu orang sekolah lanjutan . Sedangkan rumah beserta mobilnya hanyut dibawa longsor ke dalam Danau Singkarak tanpa bekas. Katanya sekarang dia Cuma dapat berdoa dan pasrah akan keadaan selanjutnya. Bapak itu berusaha tegar dan yakin akan kasih sayang Allah, sehingga bapak tersebut masih dapat bercanda dengan kami saat itu. di hadapan anak-anaknya bapak tersebut memperlihatkan keceriaan , walaupun bathinnya menangis. Aku salut akan sikap tabahnya. Semoga kehidupan yang akan bapak jalani ke depannya akan lebih diberi rezeki oleh Allah , ucap sambil bersalaman dengan bapak tersebut menutup cerita siang itu.
#Tantangan gurusiana
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar