Witma Irna

Anak kedua dari lima bersaudara , madrasah tempat kiprah nya MAN LIKO Sumbar...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kampungku Seperti Kuburan

Kampungku Seperti Kuburan

Tantangan hari ke – 54

#tantangangurusiana

Semakin hari semakin terasa saja dalam kehidupan di kampung penulis tidak banyak aktifitas di luar rumah, entah pada kemana seluruh manusia yang sejak subuh tidak ada yang memakai jalan raya sebagai lalu lintas aktifitas untuk memenuhi hajat kebutuhan hidup mereka, yang biasanya jam 6.30 ini jalan raya sudah mulai penuh sesak terutama bagi anak sekolah pengguna jalan raya dari kampungnya masing-masing menuju sekolah, ditambah lagi masyarakat dan semua orang membutuhkan akses jalan raya tapi hari ini mulai sepi dari yang biasa .

Untuk menyeberang jalan raya saja biasanya butuh waktu juga untuk menunggu pengguna jalan raya sepi baru orang-orang bisa melintasi jalan, kenyataan hari ini serasa mulai kembali kapada tahun 1978 yang mana waktu itu penulis baru memasuki sekolah dasar waktu pagi biasanya kami berlari-lari kesekolah yang berjarak 500 meter dari rumah, kami pergi kesekolah bebas memakai jalan mau berjalan di mana saja berlari, bermain di tengan atau tepi jalan tidak ada gangguan karena orang pada masa itu banyak yang berjalan kaki untuk aktifitas kehidupan, yang punya sepeda saja belum banyak apalagi sepeda motor seperti sekarang ini.

Mulai sejak waktu fajar saja kedengaran ayam saja enggan berkokok yang biasa ayam berkokok saling bersautan dari satu kandang ke kandang lain, sejak subuhnya hanya satu saja ayam mau berberpartisipasi membangunkan kami pertanda masuk waktu subuh, cicak di dinding biasanya juga saling berebutan makanan di atas loteng juga tidak menampakkan wajahnya, cuma jam dinding yang selalu ramah berbunyi detik demi detiknya memberi tahu bahwa waktu tetap berjalan.

Keadaan seperti ini sudah kami rasa sejak sepuluh hari yang lalu semakin hari semakin bertambah sepi saja, kampung kami merupakan ibu kecamatan saja sudah sepi serasa kuburan massal karena orang-orang pada takut keluar rumah untuk beraktifitas, sedang subuh pagi ini kami membawa sajadah sendiri-sendiri dari kediaman masing-masing, yang biasa subuh berjamaah di masjid ramai sekarang sudah mulai pula sepi, untuk ke depannya kita tidak bisa memprediksi.

Karena Allah berbuat sekehendaknya untuk menguji manusia dengan sedikit ketakutan, kekurangan makanan, dengan wabah penyakit dan lainnya,kita tengok juga dalam hadis dari Abu Zar mengatakan yang artinya : “dunia adalah lautan kehidupan yang sangat dahsyat badai dan gelombangnya untuk itu perkokoklah sampan mu, kurangilah bebab mu karena jalan terjal, dan perbanyaklah bekal karena jalan yang jauh, dan ikhlaskan semua kerja agar menjadi ibadah” Maksutnya karena hidup berbagai macam ujian selalu ada silih berganti mulai dari yang ringan sampai kepada yang berat, untuk itu pesan dari hadis di atas perkuatlah iman kita untuk menghadapinya dekatkan diri kepada Allah, mengurangi beban maksutnya yaitu kita di suruh memperbanyak tobat dengan istigfar dan muhasabah diri, perbanyaklah bekal bermaksut kita disuruh memperbanyak ibadah, amal sholeh berupa apa saja entah itu dengan harta tenaga pikiran dan lain sebagainya, semua yang kita lakukan supaya jangan berharap balasan kecuali kita berbuat karena Allah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Iya, Bu... Alhamdulillah, salah satu hikmah covid-19 ini adalah nikmat rasa syukur. Dimana kita punya lebih banyak kesempatan untuk bermuhasabah. Masyaallah. Barakallah ilmunya, Bu.

30 Mar
Balas

Mantap. Izin follow ya Bun

31 Mar
Balas

Makasih, silahkah saja

31 Mar

Makasih bu dian telah sudi membaca tulisan penulis pemula in.

30 Mar
Balas



search

New Post