Tantangan Hari ke – 82

#tantangangurusiana

Dengan tidak terasa waktu berlalu begitu cepatnya dalam duka yang beliau tinggalkan belum kering air mata ibu ku mengenang bapak ku yang yang telah pergi meninggalkan kami semua anak keluarga beliau, masih saja ibu ku dalam usia lanjutnya banyak bersedih yang selalu memberontak bathinnya untuk mencari dan rasa ingin menemukan kembali beliau yang sudah tiada, akan tetapi ibu ku sampai hari ini belum menerima atau belum sadar bahwa beliau sudah tiada di dunia lagi dengan arti kata sudah pindah ke sebuah halte yang panjang entah sampai kapan waktu penantian di halte itu hanya Allah yang Maha Mengetahui yaitunya alam kubur, dalam al-Quran allah berfirman dalam Surat an-Nahal ayat 70 yang berbunyi : وَاللَّهُ خَلَقَكُمْ ثُمَّ يَتَوَفَّاكُمْ وَمِنْكُمْ مَنْ يُرَدُّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْ لا يَعْلَمَ بَعْدَ عِلْمٍ شَيْئًا إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ قَدِيرٌ Atrinya :"Allah menciptakan kamu, kemudian mewafatkan kamu; dan di antara kamu ada yang dikembalikan kepada umur yang paling lemah (pikun), supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatu pun yang pernah diketahuinya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa". Sesuai dengan ayat di atas yang mengatakan di antara manusia ada yang dikembalikan kepada umur yang paling lemah atau pikun supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang dulu pernah diketahuinya, seperti itu yang di alami orang tua perempuan penulis, kami dari anak-anak beliau tidak lupa diri untuk meraih surganya Allah melalui orang yang nomor dua setelah ubudiyah kepada Allah adalah berbuat baik kepada orang tua sesuai dengan Firman Allah Surat Al-Isra’ ayat 23 yang berbunyi : وَقَضَى رَبُّكَ أَلا تَعْبُدُوا إِلا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلاهُمَا فَلا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلا كَرِيمًا Aryinya :"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia". Untuk pokok kebaktian seoarang manusia dalam beribadah dan berbuat baik kepada orang yang tak terbalaskan setetes air susunya yang tumbuh menjadi darah daging penulis walaupun sampai akhir menutup mata bebuat baik kepada beliau, itu baru satu berkah yang kita lihat belum lagi yang lain, maka dari itu untuk mencari Ridha Allah yang tak ternilai besarnya ialah melalui bakti kepada beliau yang hidup.

Pokok kebaktian bagi beliau yang telah mendahului kami semua tentu saja berbeda dengan beliau yang masih hidup, untuk itulah kami dari keluarga almarhum berusaha menjadi anak yang soleh untuk memperbanyak mengirimkan do’a, ibadah sedekah, bacaaan Al-Quran, dan pada hari ini genap sudah beliau hidup dalam keterasingan seorang diri di alam barzah sudah memasuki hari ke-40, sudah menjadi tradisi di kampung penulis bersedekah melalui membagi-bagikan makanan dan minuman untuk berbuka puasa, untuk anak yatim dan fakir miskin yang diantar ke rumah masing-masing karena dalam situasi yang tidak memungkinkan untuk berkumpul bersama dalam stay at home ini karena wabah virus cofid 19 kami bersiap memasak menu berbuka puasa yang akan dibagi-bagi. Demikianlah tulisan penulis hari ini.

Simpatik, Senin 27 April 2020