Witma Irna

Anak kedua dari lima bersaudara , madrasah tempat kiprah nya MAN LIKO Sumbar...

Selengkapnya
Navigasi Web
TALAM PANGIDAMAN

TALAM PANGIDAMAN

Tantangan Hari ke – 62

#tantangangurusiana

TALAM PANGIDAMAN

Menurut bahasa indonesia talam berarti dulang yaitu nampan yang biasanya berbibir pada tepinya yang pasangan serasi dulang adalah tudung saji (menurut KBBI), itulah talam bahasa keren dikampung penulis, talam ini sangat besar manfaatnya waktu baralek di minang kabau, baik itu untuk baralek baminantu, baralek batagak penghulu dan baralek lain, asal baralek memakai adat tetap mengunakan dulang untuk meletakkan sambal atau gulai disusun di dalamnya, kue ataupun makanan juga disusun di dalam talam yang sama.

Hari ini penulis memuat tantangan tentang talam pengidaman maksutnya dulang yang berisi penuh dengan segala macam buah-buahan untuk diantar ke rumah menantu perempuan yang bulan maret ini usia kandungannya sudah masuk bulan ketujuh, kalau keadaan aman dan damai biasanya acara mengantarkan pangidaman segala macam buah-buahan ini sama dengan acara baralek juga dengan iring-iringan talam dari pihak keluarga laki-laki mengantarkan secara bersama-sama ke rumah menantu perempuan.

Dalam situasi stay at home apapun acara tidak diperkenankan untuk berkumpul-kumpul, kita dianjurkan untuk menjaga jarak guna mengurangi penyebaran virus cofid 19, dengan demikian adat juga terbelenggu untuk saling bersilaturrahmi tapi hukumnya termasuk fardhu kifayah kalau sudah ada satu orang saja yang menjalankan atau mengantarkan pangidaman segala macam buah-buahan ke rumah menantu sudah terbayar hutang sekeluarga dalam kampung.

Untuk acara mengantar pangidaman ini tentu dilaksanakan sendiri oleh penulis dalam keluarga, disebabkan oleh keadaan sedang mewabahnya cofid 19 jika ada keramaian langsung dibubarkan oleh aparat kepolisian di kampung penulis, karena adat tidak terlalu kaku tapi juga bisa elastis, asalkan sudah ada yang pergi walaupun satu orang adat sudah menggugurkan kewajiban bersama, menurut pemahaman orang tua-tua dulu kalau tidak mengikuti adat mengantarkan pangidaman atau seluruh macam buah-buahan jika anak itu lahir maka air ludah sibayi akan meleleh sampai anak sudah pandai berjalan dan sulit untuk berhenti atau habis sendiri , itu menurut petuah orang tua-tua dahulu, menurut pemahaman penulis itu semua tidak ada kaitannya dengan anak yang meleleh air ludahnya karena pihak nenek sianak tidak mengikuti adat tapi saja untuk mengantar pangidaman semua macam buah-buahan itu sudah tradisi yang menjadi kebiasaan dalam suatu kampung. Adapun isi talamnya : semangka, apel, pir, sawo, rambutan, bingkuang, lansek, rambai, kapunduang, nenas, jambu merah, sijontiak, pokat, palasan, jeruk dan manggis, buah yang dibawa tergantung dengan buah apa yang musim saat mengantarkan pangidaman masa usia kandungan lima atau tujuh bulan itu. Demikian tulisan hari ini.

Simpatik, Selasa 7 April 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Menambah wawasan bu..terima kasih.

07 Apr
Balas

Informasi yang bermanfaat

19 Apr
Balas

Kalau di Jawa sama dg Tingkeban Bund.. Di acara tujuh bulanan kehamilan tidak buah yang di antarkan. Tapi keluarga besar rame-rame bikin rujak buah.. Minuman dari buah yang di iris lembut dan dicampur air gula. Keren.. Kekayaan Budaya Negeri kita.

07 Apr
Balas



search

New Post