Wiwi Jelitra

Menuntun saat berada didepan Menguatkan saat berada disamping Mendukung saat berada dibelakang Berbuatlah apa adanya bukan karna ada apanya apapun yg dilakuk...

Selengkapnya
Navigasi Web
Langkah kecil Taura Part 2
Days 2/30

Langkah kecil Taura Part 2

Tantangan Menulis Hari Ke 2

Hawa dingin mulai menjalar merasuk pada setiap pori permukaan kulit. Geliat hati yang terkoneksi langsung ke otak memerintahkan kedua kelopak mata yang masih erat menyatu seakan enggan untuk merenggang. Namun perlahan terdengar sayup seruan penuh kasih yang tak asing ditelinga, membuat gadis kecil yang berusia 8 tahun ini bergegas bangkit dari peraduannya meskipun sikelopak mata masih belum mau diajak kompromi.

Langkah kecil yang menyeret manja memaksa menuju jendela, dibuka pengait kedua daun jendela itu hingga terkembang selebarnya. Dihirup sejadi jadinya udara segar dan dingin yang memburu masuk dari kedua daun jendela itu seakan tak merelakan sehiruppun menghilang. Dia mulai mengamati langit yang masih pekat akan gelap. Sekitar yang masih hening serta kelumunan kabutpun yang sebentar lagi akan menjadi butir butiran embun. Dan keheningan itupun berakhir seiring terdengar syahdunya sahutan azan memanggil jiwa untuk segera datang pada panggilanNya.

Mentari mulai merangkak naik, keindahan subuh yang tadi dinikmati sudah berlalu dan entah esok masih bisa menikmatinya atau tidak. Sepiring sarapan nasi goreng dengan telur dadar sedang khusuk dinikmati gadis kecil ini, dia tak mau disuapi. namun seperti biasa, sembari menyuap sarapannya sang wanita tangguh yang tiada duannya itu penuh kasih mengepang dua rambut gadis kecil ini serapi mungkin.

Cubitan gemas remaja laki laki berpakai seragam putih abu abu mendarat dipipi sigadis kecil hingga dia berteriak. Siremaja bergegas bersalam pamit pada ibunya dengan wajah usil menoleh pada gadis kecil itu.

Tidak berselang lama terdengarlah sahutan dari halaman depan "Taura... Taura... Udah selesai belum?? Ayo kita berangkat muncullah dia orang gadis kecil lainnya dengan seragam putih merah memanggil sigadis kecil mengajak pergi sekolah bersama dialah sahabat kecilnya Rona dan Riri. Taura berlari kecil sambil menyandang tas dipunggungnya lalu berpamitan pada sang ibu dengan mencium tangannya. Sang ibu selalu berkata " Hati hati ya sayang belajar yang rajin". Dan hampir saja lupa Taura kembali berlari kedalam mencari sosok yang juga sangat dicintainya dan ternyata masih berada di kamar mandi, Taura pun berteriak " Papa.... Taura berangkat sekolah dulu ya... Love you papa. Dan dari balik pintu kamar mandipun terdengar sahutan sang papa "Love You too Sayang... Hati hati ya jangan jajan sembarangan.

Sinema pagi yang selalu saja begitu. Taura seorang gadis kecil bungsu dari empat bersaudara terlahir dari keluarga sederhana yang penuh kasih. Sibungsu yang manja tetapi selalu menjadi sumber kebahagian dalam keluarganya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Hahahaha ibukkk amin ibuk

01 Feb
Balas

Mantap Wi. Gaya bahasanya seperti novelis terkenal.

31 Jan
Balas



search

New Post