Langkah Kecil Taura Part 3
Tantangan Menulis hari ke 3
Siraman mentari hari ini cukup membuat gerah hingga sinaran yang terpapar diwajah sangat menyilaukan mata. Jarum jam menunjukan pukul 12.00 Wib, tentu saja ini adalah padang sang mentari leluasa bersinar pada segala penjuru.
Dari kejauhan tampak langkah kecil sembali berlari lari mengejar teman yang tak jauh berada didepannya. Gendongan tas di punggung yang berisikan beberapa buku tak pelak menjadi beban sedikitpun olehnya. Semangat keceriannya yang sedikitpun tidak berkurang meskipun penat selepat menuntut ilmu dibangku dasar pendidikan.
Tapak demi tapak jalan yang dilalui dengan pemandangan sekitar begitu alami selalu saja menarik perhatiannya untuk menghampiri. Kali ini tepian sungai yang memang tak jauh dari halaman sekolahnya
Sebuah pohon seri yang tak pernah berhenti berbuah menjadi objek sasaran para gadis kecil itu tentu saja ada riri dan rona. Riri lebih tomboy dari antara mereka sementara taura sendiri masih ragu ragu untuk memanjat pohon itu lebih tinggi. Dan Rona dengan siaganya menyumpulkan buah kresen yang dijatuhan Riri dan Taura dari atas pohon. Pekikan riang setiap mendapatkan buah kresen yang merah mewarnai kecerian mereka pada siang sepulang sekolah ini.
Taura mulai tampak gelisah melihat hari sudah menunjukan pukul 13.00 wib dari arloji bertali kulit berwarna hitam yang melingkar mungil ditangannya. Taura mulai menuruni dahan pohon itu satu demi satu dan mengajak Riripun untuk turun dari pohon. Rona bergegas mengambil tas yang diletakan diatas batu yang tidak jauh dari mereka berkumpul. Tampak sepakat mereka untuk melangkah pulang menuju rumah masing masing tanpa lupa membagi sama rata buah kresen yang sudah mereka kumpulkan tadi.
Taura dengan langkah separoh berlari memasuki halaman rumah yang begitu luas lalu menapaki beberapa tangga untuk menuju pintu rumah yang tampak tertutup. Terdengar taura mulai memanggil mamanya dan mengetuk pintu yang tertutup itu dengan sangat tidak sabar. Tidak berselang lama tampak wanita paroh baya membuka pintu dengan senyuman penuh kasih menyambut kedatangan gadis kecilnya. Taurapun menyalami dan mencium pipi kiri dan kanan wanita kesayangannya itu.
Sesuap demi sesuap nasi yang disuapi sang mama tampak habis dilahapnya sembari dengan bersemangatnya bercerita apasaja yang sudah terjadi disekolah. Dan sang mamapun tampak begitu sabar mendengarkn celotehn sang gadis kecil itu. Setelah itu sang mama mengajak gadia kecilnya beristirahat siang sebelum nanti menjelang sore harus pergi ke MDA untuk mengaji. Gadis kecil itupun tampak terlelap pulas karena telah begitu penat.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Cerita yang sangat cocok untuk anakanak