Langkah Kecil Taura Part 9// Violin dan Hujan #2
Tantangan menulis hari ke 9
Aku masih terpana dengan kejadian barusan. Apakah benar sosok yang baru saja menghampiriku sang maestro yang selama ini aku idolakan. Hanin Wirakusuma seorang violin kawakan yang karya karyanya tak perlu diragukan lagi. Aku tersadar dengan kejadian barusan, buru buru kukemas biolaku dan memasukannya kedalam kotaknya. Bergegas aku berlari mencari sosok yang menghampiriku tadi. Tetapi tak kutemukan. Terlihat dari ujung gerbang gedung ini baru saja keluar sebuah mobil sedan putih. Aku lugai berdiri karena aku menemukan apa yang aku cari.
Akhirnya aku langkahkan kakiku keluar dari gedung tua itu. Kali ini cuaca sedikit agak mendung hingga tak begitu membuatku kegerahan, apalagi barusaja melintas angin yang bertiup sangat amat sejuk. Kuhela nafas sedalam dalamnya sambil mememjamkan mata. Dan beberapa detik kemudian aku hempaskan. Seakan ada beban terlepas dari dadaku yang baru saja kutahan.
sambil melangkah yang mulai ku perlambat aku mulai menghibur diriku dengan pertanyaan pertanyaan yang aku jawab sendiri. Sudahlah tak satu pintu menuju roma. Aku masih bisa berlatih dan belajar lebih banyak waktu. Kesempatan itu pasti ada hanya saja waktunya yang belum tepat.
Langkahku terhenti disebuah taman yang cukup sepi, hanya terlihat beberapa orang yang melepas penat disana. Kuamati disekelilingku mencari kursi taman yang kosong karena aku ingin sejenak bersantai disini menikmati udara segar.
Gerimis mulai turun dari langit sangat halus dengan butiran butirannya nyaris seperti air yang baru saja disemprotkan dari botol spray. Aku tidak perduli disekelilingku. Kuletakan biola yang sedari tadi aku jinjing. Gerimis ini membuatku lebih tenang meskipun masih ada sedikit kecewa karena tak bisa menunjukan permainan terbaikku dihadapan orang orang yang benar benar profesional.
Kembali ku buka kotak biola itu dan kukeluarkan biola kesayanganku itu. Kembali ku mainnya sebuah lagu dari Banda Neira yang berjudul sampai debu. Kumainkan dengan penuh rasa. Alunan melodi yang kumain menghanyutkan kudalam memainkan lagu ini. Tanpa kusadari tetesan gerimis telah berubah menjadi butiran hujan yang mulai cukup deras dihadapanku ... Aku tidak perduli karena memang aku tidak basah, kanopi yang berada diatasku cukup melindungi tubuhku dari guyuran hujan. Alunan melodi dari biolaku terus mengalun. Suara hujanpun seakan melengkapi permainanku. Kupejamkan mataku kumainkan imajinasiku, seolah aku berada disebuah panggung besar dengan penonton yang ribuan. Hanya menyaksikan aku bermain biola ini. Imajinasiku mulai menjadi jadi tanpa sedikitpun menghentikan permainan biolaku. Hingga akhirnya lagu yang aku mainkan selesai. Dan aku mulai berhenti menggesekan biolaku. Akan tetapi mataku masih terpejam. Tentu saja imajinasiku sudah selesai. Hujanpun telah beberala menit berhenti. Terdengar tepukan tangan dari beberapa orang dihadapan ku. Aku terkaget ternyata sedari tadi aku tidak sendiri. Beberapa orang yang berdiri dihadapanku menatapku dengan begitu kagum dan tampak puas mendengarkan permainan biola yang baru saja aku mainkan. Aku merasa agak malu karna sejak tadi aku memainkannya begiti emosional sehingga ekspresi yang ditunjukan wajahku benar benar kurasakan sangat ekpresiv. Tepukan tangan tadi aku balas dengan penghormatan sedikit membungkukan badan. Dan ternyata diantara mereka ada yang merekamku dari tadi melalui ponselnya.
Sudahlah setidaknya hari ini orang lain juga menikmati permainan biolaku, aku cukup puas meskipun tiba tiba perhatianku kembali tertuju pada kartu nama yang tadi ku dapatkan. Dan aku sudah tau apa yang akan kulakukan dengan kartu nama itu. Dan senyum simpulpun terlukis diwajahku saat ini.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar