Lawatan sejarah salah satu pembelajaran yang menyenangkan
LAWATAN SEJARAH SALAH SATU PEMBELAJARAN YANG MENYENANGKAN
Pembelajaran tidak harus selalu di kelas. Anak-anak perlu suasana baru yang jarang dirasakan oleh anak. Seperti saat ini, kami rombongan dari SDN Sedapurklagen Benjeng melakukan pembelajaran di luar kelas, berupa lawatan sejarah dan out bond. Walau jarak yang kita tempuh tidak terlalu jauh namun anak-anak begitu senang. Menurut penulis, kegiatan seperti ini tidak harus jauh, yang terpenting tempat itu cocok untuk anak-anak dan dapat memberikan pengetahuan sebagai aplikasi pembelajaran di kelas.
Tujuan lawatan sejarah kali ini adalah Tugu Pahlawan Surabaya, Museum Gresik, Makam Maulana Malik Ibrahim, Pelabuhan Gresik, Makam Panjang Leran dan berlabuh outbond di Kolam Renang Dinasty.
Mengapa kami memilih tempat-tempat itu?
Tugu Pahlawan Surabaya adalah tempat yang mengandung nilai sejarah. Selain tempatnya menyenangkan bagi anak-anak juga terdapat museum sejarah Sepuluh Nopember. Tempatnya sejuk, rindang, dan luas. Sehingga anak-anak bisa bermain dengan leluasa. Di dalam museum, anak-anak bisa melihat patung pahlawan, benda-benda peninggalan perang dulu, seperti: tembak, bambu runcing, uang jaman dulu, mesin ketik, dll. Di dalam museum kita juga bisa menyaksikan pemutaran film perjuangan. Ada juga ruang diorama yang menyajikan miniatur kejadian sejarah dalam bentuk tiga dimensi. Di ruangan diorama itu, setiap kejadian ada audio yang menceritakan kejadian tersebut. Kunjungan kita lebih seru karena setiap rombongan di pandu oleh guide. Guide itulah yang menemani dan menceritakan semuanya tentang tugu pahlawan. Pokoknya seeruuuu looh...
Saat berlangsung kunjungan bersama Mas guide, terlihat jelas keceriaan dan sikap anak-anak. Rasa ingin taunya bisa muncul, karena anak-anak melihat banyak hal yang mungkin belum mereka lihat. Hal itu juga merangsang kemampuan bertanya siswa.
Tujuan kita selanjutnya adalah Makam Panjang Leran Gresik. Tujuan kita berkunjung ke makam panjang ini, untuk memberikan pengenalan terhadap pejuang islam sebelum walisongo. Sebenarnya yang disebut makam panjang itu bukan orangnya yang setinggi sembilan meter. Makam utama yang berada di dalam cungkup adalah Makam Siti Fatimah binti Maimun. Beliau adalah pejuang islam perempuan di pulau Jawa. Beliau wafat dalam keadaan gadis berusia 18 tahun. Beliau terkena wabah penyakit toun. Penyakit to’un itu sejenis penyakit muntah berak.
Selanjutnya kita berkunjung ke Makam Maulana Malik Ibrahim. Berada dekat alun-alun Gresik. Di belakang kompleks makam Maulana Malik Ibrahim, terdapat makam pemimpin Kabupaten Gresik yaitu bupati pertama Gresik. Beliau adalah Tumenggung Pusponegoro. Beliau Bupati Gresik pertama setelah kekuasaan dinasti Giri diruntuhkan oleh sunan Amangkurat II.
Di Makam Tumenggung Pusponegoro ini, anak-anak juga di pandu oleh juru kunci makam. Sehingga cerita yang didengar terasa menarik karena bukan gurunya yang bercerita. Anak-anak juga dapat melihat makam-makam keluarga dan kerabat Tumenggung Pusponegoro. Selain sejuk, bangunannya juga unik. Hal itu membuat anak-anak ingin memotretnya sebagai bekal laporan dan tidak lupa selfie. Melihat keunikan dan keceriaan anak-anak, penulis merasa senang karena acara lawatan sejarah ini kami angggap sukses.
Selesai dari Makam Maulana kami menuju alun-alun Gresik. Selain kami semua melakukan sholat berjamaah di Masjid Jami’, anak-anak juga kami beri kesempatan rileks sejenak dengan bermain-main di taman dan air mancur alun-alun.
Setengah jam bermain, kita melanjutkan perjalanan ke kolam renang Dinasty Gresik. Disana anak-anak outbond, olah fisik, serta belajar renang bersama guru olahraga. Dinasty yang indah dan nyaman, membuat anak-anak semakin senang. Bermain sambil belajar serta berkelompok dengan teman se akin mendukung tercapainya tujuan pembelajaran di luar kelas ini.
Kegiatan seperti ini, sudah sering penulis lakukan. Dan hasilnya luar biasa. Pengalaman dan pengetahuan yang di dapat siswa terekam dengan baik dan tahan lama. Sehingga jika ada materi yang bersangkutan dengan materi kunjungan sejarah serta outbond ini, penulis tinggal mengaitkan. Ternyata, hampir semua siswa ingat dan bisa menjawab pertanyaan tersebut.
Jadi, pembelajaran tidak harus selamanya di kelas. Untuk mengurangi kebosanan dan batasan ruang, kita bisa lakukan lawatan sejarah dan outbond.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar