WIWIK DIAH AGUSTININGSIH

Menulis itu, indah, menghapus gundah, bisa bernilai ibadah. Kuharap bisa menjadi ladang amal shalih, aamiin...

Selengkapnya
Navigasi Web
Jilbabku, Riwayatmu Kini

Jilbabku, Riwayatmu Kini

Judul ini tak bermaksud mengubah tegasnya hukum Allah tentang jilbab hingga menyejajarkannya dengan nyanyian, atau judul lagu, atau apalah. Justru judul ini lahir dari tangisan di hati tentang jilbab. Bukan pertama kali ini aku menulis tentang jilbab. Ini lanjutan, atau juga penjelasan lebih dari tulisan terdahulu yang berupa memoar “satu Ayat yang Mengubah Hidupku”. Di sana aku bercerita tentang bagaimana aku menemukan hidayah tentang jilbab.

Ketika akhir dekade ’80-an atau awa-awal’90-an, mengenakan jilbab itu, “sesuatu”. Karena motivasi pemakainya tentulah kesadaran dan kecintaan yang tinggi pada Rabb dan Rasul-Nya. Pemakainya tentu sadar bahwa, mengenakan jilbab adalah perintah Allah, jelas disebutkan dalam Q.S An Nur 24 : 31 dan Q.S Al Ahzaab 33 : 59. Berarti motivasinya adalah ketaatan, rasa ingin mendapat keridhaan, dengan menaati-Nya, sebaliknya juga rasa takut bila menyelisihi-Nya. Lebih jelasnya motivasi sami’na wa atha’na.

Untuk bentuk ketaatan itu, ada beberapa saudara kita yang ketika itu masih duduk di bangku SMA, atau mahasiswi harus menghadapi berbagai konsekuensi yang tak mudah. Ada yang karena dihadapkan pada aturan buatan manusia, maka mereka harus rela dikembalikan pada orang tua, istilah halus dari dikeluarkan dari sekolah. Bagi yang bersikeras bahkan dihadapkan pada pengadilan waktu itu.

Alhamdulillah, dengan perjuangan dan pengorbanan mereka, kini kita bisa menikmati kemudahan untuk berjilbab di manapun dan kapanpun. Tetapi, mungkin sunnatullah juga, jika suatu kondisi dimudahkan maka kitapun akan punya kecenderungan untuk bermudah-mudah, termasuk dalam berjilbab. Lihatlah kini, ada berapa banyak model jilbab yang kita temui dipakai kaum wanita, remaja, dewasa, maupun anak-anak dan orang tua.

Dulu, tahun 2000-an, beberapa pegawai negeri wanita mulai ada yang berjilbab, masih banyak yang belum dengan berbagai alasan, antara lain seragam dinasnya, tipe pimpinannya, dan menyesuaikan dengan acara. Ketika mulai ada yang ingin berjilbab dalam berdinas, ada beberapa yang butuh penguatan dari luar dirinya. Ada yang pernah aku dengar bilang begini, “Nanti dikira aliran apa gitu.” Ada pula yang belum percaya diri dengan perilakunya, masih suka ketawa-ketiwi, masih ikhtilat, dan sebagainya. Aku pernah sambil berseloroh menguatkannya, “Ya, lebih baik masih ketawa-ketiwi, tapi berjilbab kan, Bu.” Alhamdulillah masuk.

Sepuluh tahun kemudian, agak susah menemukan pelajar SMP,SMA, atau pegawai negeri wanita muslim yang tidak berjilbab. Alhamdulillah, ini juga mendongkrak kondisi masyarakat secara ekonomi. Banyak muncul pedagang, pengusaha, dan desainer jilbab. Bahkan belakangan juga muncul istilah “jilbab syar’i”. Padahal jika kita tanya definisi mereka tentang jilbab syar’i tentu berbeda dengan yang kita ketahui selama ini. Itulah trend.

By the way, alhamdulillah saja satu point tentang pengenaan jilbab oleh wanita muslim di negeri ini telah menemukan jalannya. Kalaupun masih ada pe-er kita para juru da’wah untuk memperbaiki perilaku orang-orang berjilbab yang masih ikhtilat, pacaran, menjadi artis, sosialita yang buka tutup jilbab, dan sebagainya, mungkin itu memang ladang yang disediakan Allah untuk amal shalih kita. “Sesungguhnya engkau tidak akan mampu memberi hidayah kepada orang yang engkau cintai. Akan tetapi Allah yang mampu memberi hidayah kepada orang yang ia kehendaki. Dan Dia Maha Mengetahui orang-orang yang telah mendapat hidayah” (QS Al Qashas [28]: 56). Allahu a’lam bishawab.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post