Cahaya Hati Yang Kurindukan
CAHAYA HATI YANG KURINDUKAN
Insa’Allah saya akan menulis buku jenis Novel Faksi (fakta dan fiksi) karena memuat kisah nyata. Alasannya karena dalam kehidupan saya mengalami berbagai kisah nyata.
Antara sedih, kecewa, sakit hati,menangis, sabar, dari tekanan luar biasa dari berbagai sisi. Sampai detik ini saya belum menemukan judul yang tepat. Bingung.....karena ada banyak peristiwa yang terjadi.ungkapan rasa yang selalu saya tulis dalam memo di hp setiap saya merasakan suatu peristiwa masih tersimpan. Setiap saya baca dan belum sampai selesai sudah banjir air mata mengingat kepedihan yang luar biasa. Luka hati yang paling dalam yang sampai detik inipun belum terobati. Keadilan.....yah keadilan yang sampai sekarang masih aku cari.
Dalam keseharianku aku terlihat orang yang tanpa beban, selalu semangat menjalani aktifitas yang menjadi tugas dan kewajibanku.dirumah aku adalah ibu rumahtangga dengan seorang anak tunggal. Disekolah aku adalah seorang pendidik yang harus melaksanakan tugas sesuai tupoksinya.aku tidak mau masalahku menjadi penghalang ataupun pengganggu tugasku. Maka aku selalu berusaha menjadi diriku sendiri.
Berusaha untuk tidak menjadi beban bagi orang lain, beban bagi suamiku ataupun bagi orang tuaku. Mandiri.... itulah yang aku lakukan. Aku harus berusaha untuk selalu menyelesaikan masalahku sendiri. Jika sudah benar-benaar tidak mampu baru aku berbagi cerita pada suamiku.sabar......kata-kata itu yang selalu terlontar dari suamiku. Biarpun aku dan suami berbeda profesi tapi kami saling menghormati, saling menguatkan.aku selalu bersyukur seberapapun rizki yang kami terima sebagai berkah yang luarbiasa.aku selalu berhati-hati dalam melangkah. Namun permasalahan yang selalu menimpaku berasal dari luar kehidupan rumahtanggaku tetapi dari saudara-saudaraku dan selalu menjadi tumpuan untuk dapat menyelesaikan masalah terutama masalah keuangan. Aku terlahir sebagai anak bungsu dari 5 bersaudara. Orang akan beranggapan begitu bahagianya terlahir sebagai anak bungsu. Namun yang kurasakan berbeda bukan 180º tetapi 360º, terutama perbedaan perlakuan dari orang tua. Aku sendiri tidak tahu kenapa diperlakukan berbeda, sepertinya nda ada yang istimewa pada diriku. Dari kecil aku sudah terbiasa mandiri.
Perlakuan berbeda mulai terasa saat aku menentukan kelanjutan sekolah. Antara keinginanku dan ibuku berbeda, aku menginginkan masuk SMA, tetapi ibuku memintaku untuk masuk SPG. Dengan segala alasanku akhirnya aku bs masuk SMA. Masa sma adalah masa dimana seseorang memasuki masa pubertas yang antara lain mulai mengenal lawan jenis, begitupun denganku.tak bs kuhindari rasa dihati kalau ternyata da seseorang yang mulai mengisi ruang hatiku. Seseorang yang kukenal sejak smp namun lain sma. Cinta.......dimanapun kita berada jauh ataupun dekat tetaplah tak bisa dihindari hingga akupun memiliki cinta dari seorang kekasih. Bahagia rasanya saat itu.namun begutu lepas sma karena melanjutkan study hingga rasa itu sempat goyah karena jarak yang jauh.saat ituy aku menempuh pendidikan disalah satu perguruan tinggi swasta dijogjakarta sedangkan dia lanjut ke unsoed purwokerto tapi karena suatu hal yang terjadi pada keluarganya yang membuatnya harus menelan pahit keinginan lanjut studinya, terpaksa berhenti kuliah demi menyelamatkaan kakaknya yang terbelit permasalahan keuangan di salah satu bank. Dengan sangat marah dan kecewa dia pergi merantau kejakarta membawa mimpi untuk mewyjudkan masa depannya. Taak butuh waktu lama dia mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang lumayan besar biarpun menggunakan ijasah sma, karena ketekunan dan rajin bekerja ditambah dengan sikapnya yang pendian tidak neko-neko maka bs bertahan lama diperusahaan itu, tetapi diaa pun dibebani untuk membantu keuangan kakaknya yang bangkrut. Sementara aku sendiri sibuk dengan kuliah hingga tak dirasakaan ada kerenggangan dalam hubungan kami yang akhirnya jalan sendiri-sendiri. Aq bertekad untuk dapat menyelesaikan kuliah selam 4 tahun tepat. Dan karena kesibukan kuliaah juga yang tidak memungkinkaan aku bs pulang setiap bulaan bahkan pernah selama satu semester aku tidak pulang. Hanya mengandalkan kiriman via wesel dari orangtua untuk biaya hidup selama kuliah. Dan alhamdulillah aku bisa selesai 4 tahun. Selam 4 taahu menjalani kuliah karena kesibukan kuliah dan praktikum maka tanpa dirasakan olehku aku seringkali telat makan ataupun kadang karena terlalu sering makan mie bakso hingga perutku tidah tahan yang akhirnya aku sakit maag yang akut bahkan sampai mondok dirumah sakit selama 11 hari. Dan sejak saat itu aku harus menghindarai makanan yang pedas dan asam. Selama hampir 2 tahun aku makan tanpa ada rasa pedas sama sekali dan banyak makanan lain yang harus dihindari.dan ini yang mungkin menjadikan badanku kurus tapi dengan sekuat tenaga untuk bisa selesai kuliah tepat watu akhirnya haari yang kunantikan tiba. Setelah melalui proses yang lam dalam penyusunan skripsi
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
duowooo temen yo wik....gawe yo novelete nko aku dikirimi bukune