Wiwik Sugiarti

Wiwik Sugiarti, lahir di Sumberpucung, Malang pada 1 Januari 1970. Seorang guru matematika di SMA Negeri 2 Batu, Jawa Timur. Pendidikan S-1 ditempuh di IKIP Neg...

Selengkapnya
Navigasi Web

SEMANGATLAH SISWAKU

Hari pertama sekolah, umumnya pembelajaran belum dimulai. Sebagai murid baru, siswa kelas X tentunya akan mendapatkan pengalaman yang berbeda. Untuk matematika saya ingin mengajak mereka melakukan refleksi belajar matematika selama ini. Seperti sesuatu yang dapat ditebak jawabannya, ketika siswa diminta menjawab pertanyaan “Pelajaran apa yang sulit?”. Sebagian besar menjawab matematika. Karena itulah saya ingin memberikan penguatan bahwa matematika sebenarnya tidak sulit. Fakta, konsep, aturan, dan prosedur yang merupakan komponen matematika dapat dipelajari dengan lebih gamblang. Bagaimana bisa?

Jika kita bekerja dengan matematika, maka bahasanya adalah bahasa matematika. Istilah bahasa sebagaimana digunakan dalam frasa Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa, ataupun Bahasa Inggris, yaitu sarana untuk berkomunikasi. Berikutnya, kenapa orang bekerja dengan matematika? Tidak lain karena matematika sebagai penyelesai masalah yang terkait perhitungan. Lihatlah, tidak mungkin ada gedung sekolah, jembatan dibangun tanpa melibatkan perhitungan angka-angka. Kegiatan jual beli, dan hampir di setiap kegiatan manusia menggunakan matematika. Jika masalah berkembang lebih kompleks, maka matematika juga berkembang lebih kompleks pula.

Masalah sehari-hari maka bahasanya bahasa sehari-hari. Masalah yang diselesaikan dengan matematika maka bahasanya adalah bahasa matematika. Jadi bahasa matematika merupakan wakil dari permasalahan sehari-hari. Contoh sederhana, jika akan mengatakan "Uang saku Hana tidak pernah kurang dari Rp10.000,00" dengan bahasa matematika, maka beri penjelasan lebih dulu bahwa uang saku Hana diwakili oleh x, sehingga bahasa metematikanya adalah x≥10000. Jika kita hanya menganggap matematika sebagai kumpulan angka-angka, variabel, lambang-lambang, gambar geometri, dan rumus, maka matematika akan terlihat sebagai sesuatu yang kering tanpa penjiwaan.

Berikutnya, sifat matematika adalah terkait dengan materi sebelumnya. Siswa kelas X tentunya sudah belajar matematika selama minimal 9 tahun. Waktu yang tidak singkat itu mestinya tidak disia-siakan begitu saja. Bisa diamati nantinya, pengetahuan baru yang diberikan hanyalah menempati satu atau dua baris saja. Penyelesaian berikutnya merupakan pengetahuan lama yang pernah dipelajari dan telah tersimpan tidak jauh, yaitu di otak kita masing-masing. Selalu berusaha menggali dan memanggil kembali materi yang sudah tersimpan, maka belajar matematika tidak dimulai dari nol. Belajar matematika yang selalu dimulai dari nol menjadikan matematika menjadi ruwet dan sulit.

Terakhir, ucapkanlah konten-konten matematika agar lebih dekat dengan matematika. Matematika tidak hanya dipikirkan, dihitung, dan dituliskan, namun sebutkanlah bilangan, operasi, lambang, kalimat matematika, aturan atau rumus, rangkaian penyelesaian soal secara lisan. Berceritalah walau sedikit mengenai hal-hal yang dipelajari.

Itulah penyemangat awal untuk siswaku agar dapat mencintai dan belajar matematika dengan senang, mudah, dan dapat mencapai kompetensi yang diharapkan. Semoga!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

I love math

29 Jul
Balas

Kreatif mengaitkan materi ajar. Sip bu..

29 Jul
Balas



search

New Post