Indanya Puasa Di Masa Kecilku
Bulan Ramadhan adalah bulan yang dinanti-nanti oleh umat islam di dunia, begitupun aku kala itu sangat senang kalau bulan Ramadhan datang. Sudah terbayang dipenghujung Ramadhan Ibuku pasti akan membelikan baju dan sepatu baru yang bisa aku dapatkan setahun sekali dan yang paling ditunggu adalah ampau dari kakek, paman, bibi ataupun dari saudara yang bersilaturahim ke rumah kakek.
Aku belajar puasa saat usia 5 tahun, karena kakakku semua berpuasa jadi aku ikut-ikutan puasa juga. Usia 6 tahun aku sudah tamat puasa sebulan penuh, tapi pernah juga aku melakukan kenakalan kecil seperti pura-pura lupa, curi-curi minum atau mengicip sedikit makanan lalu puasa lagi. Mungkin semua anak melakukan hal itu atau hanya aku, entahlah. Kalau ingat itu aku hanya bisa senyum-senyum sendiri sambil beristigfar semoga Allah memaafkan semua kesalahanku.
Waktu sahur tiba ibu selalu membangunkan dengan penuh kasih sayang walaupun kadang susah untuk dibangunkan, begitu juga dengan kakakku. Saking ngantuknya sering aku berjalan ke meja makan walaupun mata masih tertutup. Setelah sahur biasanya teman-teman mengajak untuk berjalan-jalan ke lapangan, disana banyak orang berkumpul untuk olah raga pagi.
Kebiasaan yang tak pernah kulupa di kala puasa adalah mengumpulkan makanan apapun itu, karena ketika puasa makanan apa saja kelihatannya enak sehingga kalau ada buah-buahan jatuhpun aku pungut dan aku kumpulkan untuk buka nanti. kala itu belum ada gadget seperti sekarang untuk menenangkan dan supaya lupa untuk minta makan aku sering di ajak kakek pergi ke kebun untuk mengambil hasil kebun. Pada sore hari aku ikut ngabuburit bersama teman-temanku. Kegiatan puasa kami banyak dilakukan di luar rumah, berjalan-jalan bermain ketangkasan atau berenang di selokan. Tiba bedug magrib berkumandang makanan yang kami kumpulkan tidak sempat kami makan karena susah keburu kekenyangan. Kalau ingat masa-masa itu jadinya ingin tertawa. Setelah makan kami pergi tarawih di mesjidpun kami sering membuat gaduh dengan Dbermain-main, berkelakar sehingga seringkali di marah atau di usir keluar mesjid oleh ibu-ibu. Masa kecil yang indah, lucu dan sangat menyenangkan ketika puasa tak mungkin bisa terulang lagi. Ketika kumpul bersama keluarga aku suka sekali mendengar cerita puasa di masa kecil dulu.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ya bu Wiwin. Masa kecil untuk sebagian orang adalah masa paling indah. Kenangan yang sehat dengan keluarga menjadi bekal ke mana langkah-langkah kehidupan kita lalui.
Betul Pa bahagia itu ketika berkumpul dengan orang yang kita sayangi, kini mereka telah tiada kakek dan ibu teringat kembali kenangan manis di masa kecil ketika belajar berpuasa. Terimakasih komentarnya Pa Yudha,