SENGSARA MEMBAWA NIKMAT
Mendapat panggilan penyegaran IN perasaan menjadi galau, bagaimana tidak kabar dari teman-teman yang sudah melaksanakannya judul tidak berbanding lurus dengan kenyataan. Cerita pengalaman mereka yang sudah dipanggil penyegaran sekarang katanya tambah berat. Dari awal sudah ada pree test di lanjut harus mengkaji 10 modul dalam 5 hari, widih berat banget ada peerteaching dan post test dan yang nilainya tidak memenuhi standar mendapat tugas untuk meresume 10 modul oh my good di sekolah sedang banyak-banyaknya kerjaan menjelang akhir tahun. Tapi ada juga perasaan senang, karena dalam bayangan nanti kita akan ketemu teman-teman IN se-Jawa Barat yang kemarin waktu pembekalan sekelas akan ada reuni lagi. Setelah mendapat surat tugas kami berempat dari satu kota yang sama pergi bersama-sama.
Dalam surat undangan tempat ditentukan di Hotel Bumi Makmur Indah, betapa senangnya bertemu teman IN se-Jawa Barat, tapi banyak juga teman kami dulu yang lucu dan imut-imut yang selalu memanggilku momy tidak ada dalam surat undangan ternyata umurnya di bawah 30 tahun menurut keterangan Pa Kapus sebab mereka tidak di panggil lagi, sedih tapi itu sudah keputusan dari PPPPTK-TK PLB. Setelah acara pembukaan dan pretest ternyata kelas kami di pisah dengan teman sekelas dulu, aku dengan teman satu kota menjadi kelas Jabar 1 kamipun mendapat kawan baru dari Kota/Kabupaten lain. Angan-angan untuk bereuni sirna kami hanya bisa bercakap-cakap jika bertemu waktu istirahat makan siang atau makan malam. Benar kata temanku judul tidak sesuai dengan kenyataan. Di dalam kelas kami sangat serius mengikuti pembelajaran, Ternyata teman-teman baru hebat semua. Target tugas akhirnya dapat kami selesaikan juga. Kami mendapat sertifikat dan kembali ke tempat tugas kami masing-masing. Dari sekian banyak teman baru IN ada satu orang yang selalu mengirimkan tulisan ke grup WA kelas kami.
Awalnya tidak kami hiraukan tetapi lama-lama ingin tau juga apa isinya, setelah di baca takjub rasanya ko tulisannya bagus sekali apa yang Pak Kapus ucapkan saat pembukaan ko sesuai benar dengan yang dia tulis. Temanku itu sering menjapri mengajak untuk belajar menulis tapi selalu ku tolak secara halus tapi aku pernah cerita padanya bahwa aku suka banyak ide ketika untuk menulis tapi banyak sekali hambatan terutama aku takut kalau tulisan itu ditertawakan pembaca, takut dikatakan lebay takut dikatakan narsis dan banyak lagi ketakutan-ketakutan yang menghantui dalam pikiranku
Temanku berkata Bu Wiwin mau ikut pelatihan menulis ?
Doakan ya semoga ada pelatihan menulis, coba tuliskan biodata ibu kata temanku. Senang rasanya mendapat ajakan seperti itu, karena sejatinya hati kecilku selalu ingin bisa menulis tapi tak tahu dari mana aku harus memulai. Mendapat undangan Bimtek Literasi penulisan buku bagiku adalah sebuah anugrah melalui jalan kebaikan teman-temanku yang di kirim Tuhan padaku.
Setelah mengikuti Bimtek literasi dan dikenalkan dengan narasumber yang sangat berpengalaman di dalam penulisan Pak Eko Prasetio Pimpinan Redaksi Media Grup Surabaya hatiku bergetar apalagi setelah menayangkan ilustrasi-ilustrasi dalam hati berkata oh ya, ternyata menulis itu tidak perlu mengawang awang, jujur saja apa yang kita lihat, apa yang terjadi dan apa yang kita baca. Apalagi setelah Pak Eko bertutur bahwa “Buku itu mampu mengubah seseorang”
Pak Eko menayangkan gambar dan mempersilahkan kami para peserta untuk mempersepsikan gambar, aku hanya bisa menulis ala kadarnya. Untungnya Pak Eko tidak menunjuk untuk membacakan tulisanku sendiri. Setelah peserta lain menunjukan tulisannya semuanya hebat. Berada di tengah-tengah orang hebat rasanya salah tingkah dan tidak tahu harus berbuat apa. Aku yakin mereka lebih hebat menulis dariku tapi aku akan meyakinkan mereka bahwa aku bisa menulis lebih hebat dari mereka.
Menurutku Pak Eko sangat hebat menginspirasi semua para peserta, materi selanjutnya masih tentang menulis dengan narasumber Pak Muhammad Ihsan beliau adalah Pemimpin Umum Media Guru materinya sangat menyentuh dan menginspirasi seluruh peserta hampir menyucurkan air mata karena mengisahkan tentang perjuangan seorang guru yang sangat kreatif kemudian karena kisahnya dibukukan dengan harapan para pembaca bisa terinspirasi dengan kisahnya.
Sepulang dari pelatihan ini aku ingin rasanya segera menulis apa yang ada dalam benakku ide-ide seperti memancar seakan sumbatan kini telah terbuka dan meletup-letup ingin segera dituangkan ke dalam sebuah buku. Ternyata betul bahwa menulis itu mengasyikan, aku ingin membuat buku satu, dua, tiga dan seterusnya…
Peserta Bimtek Literasi Penulisan Buku 2017, Hotel BMI Lembang

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Hebatlah bu wiwin ,semoga bukunya menjadi nyata.tapi anehnya ketika ditantang ,oleh pak Agus dan pak Ihsan kenapa kita tidak ada yang mengangkat tangan ya..hihihi..