Innalillahi wa ina ilaihi roji’un. Selamat jalan Pak Darto. Semoga husnul khotimah. Pagi yang cukup sibuk diwarnai dengan deretan kalimat turut berduka cita di grup dinas. Sebuah berita mengejutkan berasal dari salah satu sekolah yang baru kemarin saya datangi.

Salah seorang guru, meninggal dunia usai melaksanakan sholat subuh. Semua warga sekolah berduka. Waktu liburan yang sedianya dimanfaatkan untuk menjalin keakraban dalam acara refreshing guru dan karyawan akhirnya dibatalkan.

Kami mengantar kepergian beliau yang masih menyisakan rasa kaget dan tak percaya. Baru kemarin kami bersama dalam kegiatan IHT yang dipenuhi gelak tawa saat icebreaking. Bahkan beliau yang mendokumentasikan kegiatan tersebut.

Kini kami telah kehilangan sosok guru agama yang santun namun selalu ceria. Senyum tulus selalu menghiasi wajah beliau. Allahummaghfirlahu warhamhu wa'aafihi wa'fu'anhu. Semoga Allah mengampuni dosa dan membalas semua amal kebajikannya.

Beliau orang baik. Dari sambutan salah satu tokoh masyarakat, nampak bahwa mereka kehilangan seorang warga yang bisa menjadi panutan. Dari isak tangis teman-teman guru, nampak bahwa beliau adalah seorang teman dekat.

Namun apa hendak dikata. Memang kita semua masih dalam antrian. Entah kapan kita pun akan menyusul. Harapannya, ketika waktu itu tiba, kita dalam keadaan sebaik-baiknya iman. Semoga kita mendapatkan akhir kehidupan yang baik. Sembari menunggu, kita terus diberi kesempatan untuk memperbaiki diri, mengurangi perbuatan dosa, dan menambah amal ibadah. Takdir itu pasti. Perginya para sahabat yang mendahului kita harusnya cukup sebagai peringatan. Wallohu a’lam.