Pojok Nulis (T. 002)
Pojok baca sudah biasa kita dengar. Mengapa nggak sekalian membuat pojok nulis. Baca dan nulis sangat terkait. Semakin banyak kita membaca, akan semakin banyak ide yang bisa tuliskan. Ibarat orang banyak menuangkan air ke dalam kendi, akan semakin banyak air yang bisa dituang kembali dari kendi ke gelas-gelas.
Itulah mengapa ketika saya ditanya mengapa mudalh sekali menulis, karena saya sering membaca sejak kecil. Bayangkan saja, kegiatan membaca saya mulai sejak sekitar kelas 2 atau 3 sekolah dasar. Itu sekitar tahun 1984. Kemudian saya mulai aktif menulis sejak tahun 2014. Jadi buah dari kegiatan membaca saya selama kurang lebih 30 tahun, mulai saya rasakan manfaatnya saat saya menulis selama 10 tahun ini. Itupun saya tidak berhenti membaca pada saat saya mulai menulis.
Itulah gambaran kegiatan baca dan nulis yang saya alami. Kemudian, jika di otak sudah penuh dengan bahan tulisan, tentu tinggal bagaimana kita mengeksekusinya menjadi karya yang bisa dinikmati, minimal oleh kita sendiri.
Pojok nulis, membatu saya menuangkan apa yang ada di dalam otak, menjadi sebuah tulisan. Pojok nulis bisa berbeda-beda kondisinya menurut para penulis masing-masing. Pastinya tidak harus benar-benar di pojok. Saya sendiri, lebih suka menciptakan pojok nulis di sudut kamar saya sendiri. Kalau di luar rumah, pilihan pertama saya tentu saja di perpustakaan. Kalau tidak, saya biasa nulis di sudut sebuah cafe yang tenang.
Menciptakan pojok nulis di kantor sebenarnya bisa dilakukan. Hanya saja, ide ini kurang cocok untuk saya. Salah satu sebabnya adalah saya tidak bisa mengabaikan rekan kerja yang terkadang mengajak diskusi. Apalagi kerjaan di kantor juga tidak ada habisnya. Jadi saya memilih untuk menciptakan pojok nulis di tempat lain.
Bagaimanapun bentuknya, menciptakan sebuah pojok nulis baik dalam makna denotatif maupun konotatif sangat penting dilakukan oleh seorang penulis. Kita bisa mencoba dalam berbagai cara dan menemukan cara yang paling tepat. Selamat mencoba. Salam Literasi.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar