Teman sejati bukan sebuah impian atau halusinasi saja. Meskipun pada jaman sekarang cukup sulit mencari seseorang yang benar-benar bisa dianggap sebagai teman sejati. 

Banyak definisi teman sejati yang dari berbagai versi. Misalnya teman yang selalu bersama dalam suka dan duka. Teman yang senantiasa memahami diri kita. Atau teman yang selalu bersama. Namun saya cenderung setuju dengan definis teman sejati dari Al Imam Syafi'i rohimahululloh di atas.

Teman sejati adalah teman yang selalu membantu kita dalam ketaatan. Tidak bisa dikatakan teman sejati, seseorang yang menjerumuskan kita dalam kemaksiatan.

Mungkin tidak seseram pertemanan gangster dalam kriminalitas. Bisa saja sesederhana seseorang yang terus menerus mengajak kita membicarakan keburukan orang lain. Atau teman yang mendorong kita untuk selalu membenci,  mendendam atau mengadu domba.

Dosa kecil-kecil yang terus dilakukan bersama tidak akan terasa. Nauzubillah. Lebih baik kita hanya punya sedikit teman yang berkualitas. Hidup akan lebih damai dan bahagia. 

Pernah ada cerita seorang teman yang memberikan service yang luar biasa pada teman barunya. Kebaikan yang diberikan sudah sangat berlebihan. Namun pertemanan itu tidak bertahan lama. Seharusnya memang sesuatu yang berlebihan itu patut dicurigai. Lebih baik bersikap biasa saja namun memberikan efek mendalam.

Sederhananya, seorang teman sejati tidak akan menjerumuskan dalam keburukan. Jika sudah mulai ada tanda-tanda ke arah yang tidak benar, sebaiknya pertemanan itu tidak terlalu kuat hingga sulit untuk dilepaskan.