Wiwins Zainy

"Seni tertinggi Guru adalah Membangun Kegembiraan dalam Ekspresi Kreatif dan Pengetahuan.........." (GURU PAI DI SMAS DIPONEGORO TUMPANG) Buku yang sudah terb...

Selengkapnya
Navigasi Web
NOKIA, KOTA MALANG DAN NOSTALGIA
Nokia dan kenangan.. ✍️

NOKIA, KOTA MALANG DAN NOSTALGIA

Rabu, 22 Juli 2020

 

Saat melihat postingan seorang kawan tentang macam2 hp nokia saya jadi ingin menorehkan sedikit cerita dan kenangan yang tak terlupakan. Hape NOKIA, hape yang sangat keren dan hits pada zamannya. Dan ciri khas jabatan tangan saat menyalakan hape ini akan menjadi khas kekaguman tersendiri saat itu. entah tangan siapa yang di video saat itu. untuk menjadi background di hape Nokia. sampai saat ini aku masih penasaran. haha

 

 

 

Tahun 2004 adalah tahun awal saya menginjakkan kaki di Kota dingin, kota Malang untuk melanjutkan study. Kenapa Kota Malang? Entahlah, kenapa Kota ini yang aku tuju. Yang jelas karena arahan guru MAN ku dulu yang mengarahkan dan saat itu aku bingung mengambil jurusan apa. Hanya karena di rumah tinggalku ingin bantu mbakku mengajar ngaji akhirnya aku ambil jurusan PAI. Padahal saat itu aku sangat menyenangi pelajaran Kimia. Dan saat itu aku juga menyabang jurusan ekonomi di UNESA, bersama kawan dekatku saat SMP, dan karena Bapak lebih ingin aku kuliah di Malang dan aku melanjutkan ke Malang.

 

 

 

Saat awal MABA mungkin sekitar satu semester aku masih bermimpi ingin punya hape, tapi aku tak berani sekedar meminta bapak dan ibuk. Karena teman2 saat itu sudah punya alat komunikasi ini. Sedang aku hanya bisa melihat. Melas kan?

 

Tapi aku bahagia, sudah bisa kuliah dan orang tua merestui aku sangat bahagia. Saat itu di desaku seangkatan sepertinya memang hanya aku yang kuliah dan kakak kelasku yang kuliah juga di Malang, hanya beda Kampus.

 

Kembali lagi kota Malang. Alasan kedua ambil di Malang, karena kakak ke empatku (Mbak Hetty) saat itu bekerja di pabrik di daerah Pasuruan. Sehingga pengawasan terhadapku akan dirasa lebih mudah. Karen aku memang anak ragil. Tahun pertama menjadi MABA aku tinggal di Ma'had dan seminggu sekali pulang ke kontrakan kakakku. Hanya setelah mondok aku jarang pulang, paling sebulan sekali. Hingga akhir mondok aku tak mau pulang, alias krasan dan akhirnya hingga sekarang menetap disini, karena memang jodohku di kota adem ini.

 

 

 

Aku masih ingat, saat itu mbak Hetty juga baru bekerja. Alias masih mengumpulkan uang, beliau membeli 2 hape. Tidak menyangka aku di belikan hape Nokia tipe 6300 (bisa di lihat di gambar profil) karena aku juga baru tau hapeku saat itu namanya 6300.

 

Dan hape Nokia tipe 8250 untuk mbak hetty sendiri. Saat aku bertanya harga hapeku 300k dan harga hape kakakku 500k itu sudah hape terbaik dan terfavorit pada zamannya. Jadi ingat saat kelas 3 Aliyah satu sekolahna hanya 1 teman yang punya hape. Dia memang anak paling kaya, kalai tidak salah ayahnya seorang jaksa. Itupun saat mengetik huruf sms sangat padat karrna satu kiriman sms saat itu seharga Rp.500.

 

Tibalah saat aku kembali ke Ma'had aku berpamitan pada kakakku. Sangat senang sekali karena aku punya hape baru. Bus surabaya-Malang melaju dengan sangat pesat. Di dalamnya aku terus menikmati hari. Aku senang kuliah, kawan baru,suasana baru dan semua serba baru. Tantangan bagiku.

 

Tiba saat di terminal Arjosari akhirnya aku naik angkot biru AL. Aku berniat membeli buku dulu di Wilis. Karea hampa rasanya di kamar jika tanpa buku. Tanpa teman atau seseorang aku bisa seharian di kamar. Tapi tanpa buku entah seperti menganggur dan ada yang kurang di hati dan pikiran (saat itu ya guys...).

 

 

 

Aku memilih buku berkeliling wilis. Tempat favorit di Kota Malang. Karena buku lumayan lengkap dan nyaman di kantong. Walaupun bukunya kualitas kedua. Setelah berkeliling. Aku naik angkot lagi meneruska perjalanan ke kampus. Saat tiba di perepatan ITN di angkot hanya ada 3 penumpang dan 1 sopir. Tiba2 2 orang laki2 mengenakan baju putih dan satunya kaos (aku masih ingat, hanya wajahnya aku lupa) satu pemuda itu seperti mabuk kendaraan dan kearahku. Spontan aku memberinya kresek. Karena kasihan juga kalau mabuk. Tiba setelah angkot jalan 2 orang itu turun di Sumbersari entah gang berapa aku lupa.

 

Turun dari angkot aku melangkah bahagia menuju kamarku di Lantai 3.

 

Tiba di kamar aku ingin mengabari kakakku bahwa aku sudah sampai. Hanya saat buka tas aku kaget mencari hapeku tidak ada di tas. Aku menangis. Bukan karena hape itu baru atau keinginanlu pupus. Aku hanya berfikir hape itu di belikan kakakku denga gajinya, dengan kerja kerasnya tapi karena keteledoranku alu menghilangkannya.

 

 

 

Aku berlari kembali mengejar angkot dan lari kembali ke Wilis. Mengitari toko buku mungkin hapeku tertinggal. Tapi penjual tak ada satupun yang tau dan memberi informasi. Akhirnya, aku kembali ke Ma'had da pinjam hape temanku menelephone kakakku. Meminta maaf karena menghilangkan hape itu.

 

 

 

Setelah beberapa pekan aku melihat ada informasi hati2 dengan penumpang yang pura2 mabuk di angkot. Karena banyak kasus pencurim disana. 

 

Banyak kisah unik baik bahagiakan dan menyedihkam saat di angkot. Bahkan aku bertemu kakek tua yang hafal per ayat surat Ali Imron dan memberi tebakan dan wejangan saat itu. Mungkin akan aku tulis di kemudian hari.

 

 

 

Oh ya, satu lagi... akhirnya beberapa semester aku tidak mempunyai hape. saat itu kuliah belum begitu ada internet, ngetik makalah masih memakai disket. bahkan disket itu kalau di kumpulkan akan bisa di buat bantal atau kasur.

 

Setahun kemudian, aku mengikuti pembelajaran bahasa inggris di Pare, Kediri untuk mengisi liburan semester sebelum masuk pesantren keluar dari Ma'had kampus.

 

Akhirnya hape mbak hetty  nokia tipe 8250 punyanya di berikan kepadaku. dan beberapa bulan mbak hetty tidak bawa hape hingga beliau beli baru.

 

Kisah tragis kembali terulang, saat di Pare hape kecil itu aku taruh di kamar, untuk di chas, saat mengikuti kelas "Speaking". di Lokasi lumayan jauh dari tempat kos. dan saat pulang aku melihat hape imut itu sudah tak terbentuk, alias remuk sepertinya kejatuhan benda berat, saat aku bertanya pada teman sekamar tidak ada yang tau. aku kembali menitihkan air mata (aslinya juga malu nangis, tapi tidak bisa nahan..hahahaa). Bukan menangisi hape sih, nangis ingat orang yang memberikan hape guys. Lalu teman baikkuku, namanya Mbak Buddy mahmudah selalu menenangkanku. Sesuai namanya, dia memang baik dan lembut.

 

 

 

Kembali ke angkot, angkot biru yang penuh nostalgia. Dan hape nokia yang menjadi kenangan. Satu kata mewakili segalanya. Aku sayang kakakku. 4 kakak perempuanku aku menyayangi semuanya. Semoga semua kakakku bahagia di dunia dan di akhirat. 😘

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Jehehe keren bun, salam literasi

22 Jul
Balas



search

New Post