Sepak Bola Piala Eropa digelar di tengah hingar binger pandemic. Masih bisa disaksikan lewat layer kaca. Biarpun harus beli pulsa atau ngapling Mola TV. Maklum di daerah yang sulit mengakses lewat antenna biasa. Harus parabola antennya. Maka bila acara yang demikian harus nonggo atau ke rumah tetangga yang telah ngapling acara. Sambal wedangan bareng.

Angga senang Sepak bola. Ia pernah masuk Sekolah Sepak Bola di desanya. Diasuh oleh pelatih yang dulu mantan pemain tim sepak bola desa.

“Pak nanti malam nonton bola,yha!”Angga mengajak ayah.

“Yha! Ke tempat Pak EmJe! Sambil jemparingan!”

“Sungguh!”

“Apa tidak lewat Tik-Tok saja?”

“Lha hanya gol saja yang ditampilkan. Aku pingin lihat laganya para pemain andal tiap tim!”

Angga menunggu waktu. Hingga pukul 23.00. Sayang ayahnya keburu ada acara mendadak. “Maaf ayah harus menyelesaikan tugas!”

“Wadew!” Angga kecewa.

“Tak apa masih babak 16 besar! Sekarang masak mi saja dengan kakakmu!”

Angga tampak kecewa walau dihibur masak mi dan ayam.

“Besuk harus bisa nonton,Yah!”

“Oke!”

Angga masih harus diminta sabar menunggu.