“DETECTIVE TEACHER”
Guru Tak ubahnya sebagai seorang “Consultan Detective”. Bukan menangani kasus kejahatan tapi dalam cara berfikir dan cara menangani kasus dalam proses pembelajaran .Dalam menangani sebuah masalah metode deduksi sering digunakan. Dengan cara menarik kesimpulan dari keadaan yang umum atau penemuan yang khusus dari yang umum. Metode deduksi akan membuktikan suatu kebenaran baru berasal dari kebenaran-kebenaran yang sudah ada dan diketahui sebelumnya (berkesinambungan ). Seperti kisah Scherlock Holmes yang detektif cerdas yang di ciptakan Sir Arthur Connan Doyle.Kemampuannya mengambil deduksi dari segala hal yang ia lihat, dengar, maupun rasakan taidak diragukan lagi . Bahkan petunjuk sekecil apapun yang biasanya lepas dari perhatian orang, tidak luput dari perhatiannya.Ketika suatu hal terlihat aneh, Sherlock Holmes akan mencoba mencari hubungan-hubungan yang memungkinkan untuk membuat sebuah deduksi atau relasi.Kemampuan Sherlock Holmes dalam melakukan deduksi memang sangat menakjubkan. Seringkali berbagai kasusnya dapat dia selesaikan bermula dari deduksinya yang sangat akurat terhadap berbagai hal dan peristiwa yang berhubungan.
Metode deduktif juga juga sering dipakai oleh guru untuk menyelesaikan masalah masalah dalam proses pembelajaran. Proses belajar adalah aktivitas psikis berkenaan dengan bahan belajar. Namun masalah belajar sering kali terjadi dan menghambat kelancaran proses belajar . Oleh karena itu diagnosis kesulitan belajar untuk memahami dan menetapkan jenis dan sifat kesulitan belajar sangatlah diperlukan untuk mengatasi permasalahan . Dalam proses pembelajaran sehari-hari, cara memahami dan menyelesaikan masalah adalah dengan cara deduksi yang logis untuk berargumentasi tentang persoalan-persoalan yang sudah sering kita jumpai.Dalam penalaran deduktif, dilakukan melalui serangkaian pernyataan yang disebut silogisme dan terdiri atas beberapa unsur yaitu:
1. Premis Mayor
2. Premis Minor
3. Kesimpulan
Contoh:
Contoh penarikan kesimpulan berdasarkan penalaran deduktif adalah :
Semua makhluk hidup perlu makan untuk mempertahankan hidup (Premis mayor)
Dika adalah seorang makhluk hidup (Premis minor)
Jadi, Dika perlu makan untuk mempertahankan hidupnya (kesimpulan).
Kesimpulan yang diambil bahwa Dika juga perlu makan untuk mempertahankan hidupnya adalah sah menurut penalaran deduktif, sebab kesimpulan ini ditarik secara logis dari dua premis yang mendukungnya. Pertanyaan apakah kesimpulan ini benar harus dikembalikan kepada kebenaran premis-premis yang mendahuluinya. Apabila kedua premis yang mendukungnya benar maka dapat dipastikan bahwa kesimpulan yang ditariknya juga adalah benar. Mungkin saja kesimpulannya itu salah, meskipun kedua premisnya benar, sekiranya cara penarikan kesimpulannya tidak sah. Ketepatan kesimpulan bergantung pada tiga hal yaitu kebenaran premis mayor, kebenaran premis minor, dan keabsahan penarikan kesimpulan
Sementara dalam teori Holmes, Salah satu contoh deduksi yang dilakukannya adalah ketika dia bertemu dengan Dr. Watson untuk pertama kalinya, yang mengatakan bahwa Dr. Watson baru datang dari Afganistan. Kesimpulannya itu tentu tidak muncul begitu saja sebagai tebakan tak berdasar, tetapi sebagai hasil deduksinya yang akurat. Dan kita juga akan mencoba membuktikan validitas argumentasi Holmes itu dengan pembuktian logika formal.
“ini seseorang yang bertipe medis, tapi dengan pembawaan militer. Jelas dia dokter angkatan darat. Wajah dan kulitnya kecoklatan, berarti dia datang dari daerah tropis. Dia sudah melewati pengalaman yang keras dan mengalami sakit, itu tampak dari ekspresi wajahnya. Lengan kirinya pernah terluka karena posisinya kaku dan tidak wajar. Di kawasan tropis mana seorang angkatan darat inggris mengalami kekerasan dan terluka lengannya? Jelas di Afganistan.”
Contoh penarikan kesimpulan berdasarkan penalaran deduktif Holmes adalah :
Semua dokter angkatan darat bertipe medis tapi pembawaan militer (Premis mayor)
Dr Watson bertipe medis dan pembawaan militer (Premis minor)
Jadi, Dr Watson adalah seorang dokter angkatan darat (kesimpulan).
Begitulahcara Sherlock holmes memaksimalkan teori deduksinya dengan melakukan Obsevasi (Observation) terlebih dahulu untuk mencari fakta yang ada di lokasi kejadian. Setelah menemukan hal-hal yang penting, disinilah Metode deduksi bekerja untuk menyimpulkan hal tersebut menjadi informasi yang dibutuhkan untuk memecahkan misteri tersebut.
Memang mungkin terdengar sangat sulit, dan memang itu suatu hal yang luar biasa, tapi setidaknya kita bisa mencobanya di dunia nyata. Bukan menjadi Consultant Detective, tapi sebagai “Detective Teacher”!
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar