wulan darmasari

Saya bukan siapa-siapa tanpaNYA. Hanya insan penuh aib dan dosa, namun selalu ditutupi olehNYA...

Selengkapnya
Navigasi Web
Sarah, Si Anak Yatim

Sarah, Si Anak Yatim

#TantanganGurusiana

Tantangan Hari ke-26

Sarah mencoba bersikap biasa meski perutnya melilit kelaparan. Dia cukup tahu diri untuk tak meminta makanan temannya. Hari ini ibu lagi-lagi tak memberinya uang saku. Bukan karena ibu tak sayang. Dia tahu pasti ibu sangat menyayanginya. Tapi, saat ini ibunya memang tak punya uang.

Sarah, usianya masih 9 tahun. Tapi beban pikirannya setara dengan orang dewasa. Dia sudah memikirkan bagaimana cara mendapatkan uang. Karena dia tahu pasti, kondisi ekonomi keluarga mereka. Beberapa kali dia memungut sampah plastik, namun harganya sangat murah.

Sudah dua hari ini ibunya tak bisa menanak nasi. Tak ada beras.

Selama ini, ibunya berpesan agar ia mampir ke rumah kakak di dekat sekolahnya. Untuk apa? Tak lain agar menumpang makan siang. Tapi Sarah tak ingin melakukan itu tiap hari. Dia mengerti rasa malu.

"Adakah yang bisa membantu Ibu membersihkan lemari?“ suara Bu Kenanga terdengar diantara riuh anak yang berisitrahat. Sarah mendekat, menawarkan diri. Tak ada niat lain dalam pikiran Sarah. Dia membantu hanya karena ingin mengalihkan rasa laparnya. Kalau terus bersama teman yang lain, dia akan terus meneguk air liur. Lebih baik membantu Bu Kenanga pikirnya.

Sambil berbincang dengan Bu Kenanga, Sarah membersihkan lemari buku. Sebenarnya tak tepat dikatakan berbincang, lebih mirip tanya jawab. Bu Kenanga bertanya tentang kehidupan Sarah.

Ternyata banyak sekali kertas-kertas yang sudah tak terpakai di lemari Bu Kenanga. Beliau menyuruh Sarah untuk membuangnya. Namun, Sarah minta izin untuk memilikinya. Tentu saja diizinkan. Bagitu kegiatan bersih-bersih selesai, Bu Kenanga memberi Sarah uang. Meskipun Sarah menolak, tapi Bu Kenanga tetap memaksa.

Sepulang sekolah, meski kerepotan dan berat, Sarah tetap bersemangat mengangkat tumpukan kertas. Senyum ceria terlukis di wajahnya.

Dia tak langsung pulang. Tapi menuju warung dekat rumah. Dia menjual kertas-kertas itu. Karena memang jumlahnya banyak dan berat maka uang yang di dapat Sarah juga lumayan. Dia membeli beras. Hanya beras saja. Toh dia bisa mencari sayuran di sawah-sawah sekitar rumah. Ada banyak kangkung tumbuh di pematang sawah.

Uang sisa membeli beras ditambah uang pemberian Bu Kenanga akan digunakan untuk membayar buku pendamping yang sudah lama menunggak. Sarah benar-benar bersyukur atas rezeki hari itu.

Keesokan paginya, segera ditemuinya Bu Sarah. Takut uangnya hilang. Bu Kenanga tersenyum ketika dia menyodorkan uang itu. Lalu sebuah berita mengejutkan sekaligus menyejukka dia dengar dari mulut Bu Kenanga.

"Sarah, Ibu memang ingin segera menemuimu. Tapi malah kamu yang datang lebih dahulu menemui Ibu. Begini Sarah, paman Ibu adalah orang tua asuh bagi beberapa anak yatim. Beberapa waktu lalu ada anak asuhnya yang mendapat beasiswa dari sebuah yayasan, sehingga paman Ibu tak perlu lagi membantu biaya sekolahnya. Beliau ingin agar kamu bersedia menjadi anak asuhnya,"

"Tapi Sarah tidak mau meninggalkan Ibu, Ibu Sarah hanya sendiri di rumah" jawab Sarah.

"Sarah jangan khawatir. Kamu tetap tinggal bersama Ibu, tapi semua biaya sekolah dan kebutuhanmu ditanggung oleh paman Ibu,"

Tanpa sadar, air mata Sarah menetes. Rasanya seperti kejatuhan rembulan. Bahagia tak terkira. Dia tak perlu lagi memikirkan cara mendapat uang. Terima kasih Tuhan, telah mengirim manusia berhati malaikat, penolong bagi Sarah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kebaikan akan menemukan takdirnya. Masih banyak sarah yang lain. Cerita yang menginspirasi.

11 Feb
Balas

Terima kasih berkenan membaca,,

12 Feb



search

New Post