Pentigraf adalah sebuah karya jenius dalam bidang kepenulisan. Banyak terlihat beberapa rekan guru yang mencoba membuat tulisan pentigraf dan mempostingnya di blog media guru. Sungguh saya sangat tertarik untuk mengetahui apa sesungguhnya cerita dengan pentigraf itu. Alhamdulillah ada kabar Webinar ke 5 mediaguru yang mengupas pentigraf langsung dari penemunya. Tentu saja sangat bersemangat untuk bisa mengikuti kegiatan yang bisa menghilangkan tanda tanya besar tentang pentigraf.

Saya segera mencoba mendaftar pada form yang di sertakan. Setelah mengisi nama, tab berikutnya meminta nomor anggota guru siapa. Astaga, kartunya entah kemana. Saya mencoba memeriksa kesana kemari ternyata tidak bertemu juga. Salah seorang rekan guru memberi saran untuk menghubung Bu Iis. Alhamdulillah akhirnya beliau mau membantu menelusuri data keanggotaan saya. Padahal saat itu beliau sedang mendapatkan musibah berupa orang tua yang akan di operasi. Somoga banyak kebaikan yang Allah SWT berikan untuk beliau serta keluarga. Selepas nomor di kirim saya langsung coba mendaftar kembali. Alhamdulillah data saya berhasil direkap oleh aplikasi sebagai anggota pelatihan webinar kelima mengupas Pentigraf bersama Pak Tengsoe Tjahjono. Betapa bahagia dan ada rasa lega bisa masuk pada grup whatsapp. Saya mencatatkan waktu pelatihan pada selembar kertas yang telah berisi beberapa urutan daring lainnya agar tidak lupa.

Sampailah pada hari pelaksanaan kegiatan. Sedari pagi saya sudah siap-siap untuk pergi ke sekolah dulu untuk persiapan pembagian raport siswa, sayapun memilih dengan cara online. Namun karena ada satu orang siswa yang bermasalah dengan nilai mengakibatkan mesti berkonsultasi dulu dengan kepala sekolah. Ternyata beliau meminta mendatangi rumah si anak. Karena itu adalah alternatif terakhir. Sayapun segera menghubungi guru BK, dan mencoba untuk meminta orangtua siswa saja yang datang kesekolah. Saya menunggu orangtua si anak sambil menyiapkan rapor yang harus di stempel dan memasukkan dalam amplop. Akibat banyaknya hal yang harus di lakukan dan beberapa yang difikirkan membuat saya lupa. Akhirnya setengah jam sebelum webinar berakhir saya barulah ingat akan agenda yang harus saya ikuti. Dengan terburu-buru dan segera mencharger HP yang mulai lemah batrai saya mencoba koneksi ke link zoom. Alhamdulillah berhasil, padahal pesertanya terbatas.

Ternyata saya termasuk yang beruntung karena masih banyak peserta yang gagal ikut karena penuh hingga tak bisa joint di zoom. Informasi itu didapat setelah kegiatan berakhir. Beberapa guru mengungkapkan rasa kecewanya dalam grup whatsaap, mengapa ia terdaftar sebagai anggota namun tak bisa ikut. Padahal sudah menunggu beberapa lama untuk bisa joint dalam jaringan. Ternyata dapat kabar dari bapak penanggungjawab kegiatan bahwa ada yang membagikan link kegiatan pada peserta rekan guru yang tidak ikut mendaftar pada form kegiatan. Mungkin sepertinya ini perkara yang sepele dan bahkan bagi yang melakukan merasa bukanlah sesuatu yang perlu di besar-besarkan. Hanya saja hal ini jelas-jelas telah melanggar kesepakatan dari sebuah kegiatan. Dan tanpa mereka sadari ada keburukan sebelum kebaikan yang ingin di ambil. Takutnya ilmu yang didapat justru tidak berkah. Tidak selamanya segala sesuatu itu dipandang dengan permisif, serba boleh. Semoga kedepan peserta lebih bijak lagi dan mau sama-sama memenuhi peraturan dari kegiatan. Agar target acara tercapai dan semua pihak merasa puas dengan kegiatan yang telah mereka rencanakan.