Wurti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Kendala Pembelajaran Jarak Jauh

Tantangan hari ke -97

#Tantangangurusiana

 

Kendala Pembelajaran Jarak Jauh

Mengikuti seminar web kemarin merupakan kegiatan yang paling kunanti. Acara tersebut banyak peminatnya sehingga bisa bergabung dalam seminar bagiku hal luar biasa. Di saat waktu pelaksanaan akan segera di mulai, aku baru sadar bahwa akunku yang di pakai dengan aplikasi zoom terhubung dengan e banking. Beberapa teman menyarankan agar mengganti akun tesebut demi keamanan.

Akhirnya aku buat akun baru, alhamdulillah lancar. Saat link untuk bergabung dalam seminar di share akupun segera log in. Beberapa menit menunggu untuk verifikasi baru kemudian bergabung. Pembicara pertama yaitu bapak Hamid Muhammad dirjen paud dan dikdasmen. Adapun isi materi yang beliau sampaikan tentang pandemi corona mengharuskan belajar dan bekerja dari rumah. Survei dari kemdikbud, ada beberapa hal yang harus diperbaiki di lapangan tentang pembelajaran jarak jauh. 

Siswa tidak nyaman belajar

Penyebabnya:

1. Terlalu banyak tugas tanpa ada interaksi dan komunikasi. Hal ini menyebabkan pembelajaran yang harusnya menyenangkan menjadi pembelajaran yang menegangkan.

2. Pulsa. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan jarak jauh banyak menghabiskan kuota. Untuk mengatasi keadaan tersebut kemdikbud bekerjasama dengan indosat, tri,  XL, dan telkomsel sehingga ada pulsa gratis dalam mengikuti pembelajaran. 

3. Guru tidak bisa mengikuti progres siswa karena menggunakan pembelajaran dengan semionline,  yang tugasnya hanya dikirim ke grup, kecuali guru yang sepenuhnya menggunakan pembelajaran online.

4. Orang tua tidak bisa mendampingi dan membimbing kesulitan belajar anak 

5. Siswa yang tidak mempunyai akses listrik, televisi,  dan internet. Pembelajaran harus dilakukan secara manual dengan cara guru mendatangi setiap siswa ke rumah.

Wabah corona belum pasti kapan berakhir. Proyeksi yang paling optimis juni selesai sehingga pertengahan juli kita bisa masuk seperti biasa. Proyeksi kedua bisa mundur sampai 3 bulan (akhir september) sehingga oktober baru bisa masuk sekolah. Kalau sampai akhir tahun belum berakhir, belajar di rumah menjadi opsi dan kita semua harus siap. 

Mudah-mudahan ada guru yang bisa menulis tentang best practis mengajar dari rumah. Bagaimana menghadapi orangtua, siswa, dan kurangnya infrastruktur kemdudian dituliskan sehingga akan bermanfaat untuk kita semua dan tetap bisa berkarya di tengah corona. 

Mari kita semuanya berdoa agar covid -19 segera berakhir dan kita bisa belajar dan mengajar dengan normal. 

Itulah materi yang disampaikan pak dirjen saat seminar tentang berkarya ditengah corona kemarin.

Temuan hasil survei kemdikbud tersebut sesuai dengan yang ada di lapangan seperti halnya disekolah kami orang tua tidak bisa mendampingi anak belajar karena mereka harus bekerja untyk memenuhi kebutuhan hidupnya. Bahkan banyak yang mengeluh karena harus selalu membeli kuota sementara harga-harga hasil bumi turun padahal kebanyakan dari mereka adalah para petani. 

Semoga paparan yang disampaikan oleh pak Hamid Muhammad dari kemdikbud dan apa yang kita rasakan akan segera mendapatkan solusinya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post