Wurti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Membuat Masker, Sebuah Proyek Berbasis Daring Untuk Meningkatkan Kecakapan Hidup

Tantangan hari ke-101

Tantangangurusiana

MEMBUAT MASKER, SEBUAH PROYEK BERBASIS DARING

UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN HIDUP

Dihadapkan pada suatu kondisi yang tak pernah terjadi sebelumnya yaitu pandemi virus corona baru yang dikenal dengan covid-19, menyebabkan kita harus berpikir dan bekerja keras untuk mencari jalan keluar dari masalah itu. Terjadinya pandemi virus corona menyebabkan pemerintah mengambil kebijakan dengan melakukan physical distancing atau menjaga jarak fisik setidaknya 2 meter dari orang lain merupakan upaya agar penyebaran covid-19 terputus.

Himbauan pemerintah untuk tetap di rumah (stay at home) dengan bekerja dan belajar dari rumah membuat dunia pendidikan harus melakukan aktivitas pembelajaran secara online. Hal ini menyebabkan banyak perubahan yang harus dilakukan oleh guru, siswa, maupun orang tua karena ini bukanlah sebuah pilihan tetapi suatu keharusan mengingat proses pembelajaran harus tetap berlangsung. Guru harus melakukan pembelajaran jarak jauh dengan keterbatasan daya dukung dan infrastruktur bahkan termasuk di dalamnya keterbatasan sumber daya manusia karena diakui atau tidak, banyak guru yang kurang menguasai teknologi informasi dan komunikasi. Bahkan banyak diantaranya menganggap bahwa pembelajaran dengan moda daring merupakan beban tersendiri baik bagi guru maupun siswa. Siswa harus beradaptasi dengan pembelajaran tanpa adanya interaksi dan komunikasi secara langsung dengan guru. Orang tua harus belajar sehingga bisa mendampingi dan membimbing anaknya di rumah. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi sekolah agar proses pendidikan dapat terus berlangsung sekaligus ikut berperan dalam usaha memutus rantai penyebaran virus corona.

Pembelajaran jarak jauh diharapkan mengarah pada kecakapan hidup atau life skill yang dibutuhkan siswa dalam menghadapi permasalahan kehidupan sehingga bisa menemukan solusi dan mampu mengatasi masalah secara kreatif. Untuk pembelajaran IPA secara daring, metode pembelajaran berbasis proyek pembuatan masker kain menjadi pilihan dimana keberadaan masker saat itu masih kurang bahkan seperti hilang di pasaran. Kalaupun ada selain berebut, harganya juga sangat mahal.

Dalam pembelajaran IPA tersebut, setiap siswa disuruh membuat masker dari bahan kain sebanyak tiga buah. Tutorial pembuatan masker dikirim untuk dinilai. Masker kain yang dibuat diberi nama siswa dan nama sekolah, kemudian wajib di pakai saat siswa keluar rumah. Jumlah siswa dari 5 kelas yang diampu ada 165 anak. Sehingga jumlah masker yang dihasilkan sebanyak 496 buah. Tentunya ini akan mengurangi jumlah pembelian masker yang ada di masyarakat.

Ternyata dari pembelajaran itu banyak siswa yang berinisiatif membuat masker untuk dijual dengan harga bervariasi. Siswa menggunakan media sosial sebagai tempat promosi baik melalui WA, facebook atau lainnya. Awalnya, konsumen berasal dari temannya sendiri lalu mulai beredar ke masyarakat.

Pembuatan masker sebagai tugas proyek IPA ternyata dapat mengembangkan berbagai kecakapan hidup siswa. Selain itu, terjadi pula peningkatan karakter siswa yang dapat dilihat dari rasa percaya diri, kemandirian, dan komitmen untuk menyelesaikan setiap permasalahan. Percaya diri yang tinggi terlihat dalam video tutorial pembuatan masker. Saat proses pembelajaran di kelas, biasanya hanya siswa tertentu yang aktif sementara yang lain diam sehingga jarang terlihat kemampuan yang dimilikinya. Melalui penugasan secara daring ini kita bisa melihat banyak bakat yang mereka miliki yang selama ini belum diketahui.

Dari gaya bicara saat tutorial dan cara mereka menuliskan kalimat ajakan untuk membeli produk yang mereka pasarkan menunjukkan bahwa kemampuan berkomunikasi secara lisan maupun tulisan menjadi lebih baik. Siswa sudah mulai bisa membuat laporan yang berisi rancangan, pelaksanaan, sampai produk yang dihasilkan. Melalui penugasan online keterampilan berpikir tingkat tinggi seperti berpikir kritis, logis, dan sistematispun mengalami peningkatan.

Berdasarkan hal tersebut, maka proses pembelajaran sebetulnya dapat dilaksanakan di mana saja. Dalam kondisi sulitpun ketika sebelumnya kita tak pernah melaksanakan pembelajaran jarak jauh, namun dengan banyak belajar dan mencoba berbagai aplikasi pembelajaran online, ternyata mampu mengubah kemampuan kita dalam penguasaan IT sekaligus meningkatkan kecakapan hidup siswa. Jadi, stay at home itu ibarat kepompong yang mengubah ulat menjadi kupu-kupu. Tetap di rumah dan berkarya dari rumah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post