Yanisa Yuni Alfiati

Guru SMA Negeri 1 Padamara Mapel Biologi Unnes ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Cerita Cinta si Gigi Ompong-4

Cerita Cinta si Gigi Ompong-4

Hari itu Arumi sengaja datang menemui Zul. Seperti biasa, Arumi ditemani oleh Yuni.

"Zul, kamu mau gak nganterin aku ke GOR besok hari Minggu?. Aku pengin banget joging. Tapi sepeda motor ku besok mau di pakai bapak pergi ke rumah saudara." Tanya Arumi penuh harap.

Zul mengerutkan keningnya, ada rasa heran di hati Zul karena tumben sekali Arumi mau ngajak Zul joging.

"Kenapa tidak ngajak Yuni saja," tanya Zul.

" Aku mau pergi sama keluarga ke Semarang. Ke rumah saudara. Minggu malam baru pulang," jelas Yuni, sambil memberikan isyarat jempol ke Arumi. Biasa...Kong kalikong...hehehe

Melihat Zul diam dan tidak merespon ucapannya, Arumi pun langsung minder.

" Ya udah gak apa-apa kalau kamu gak mau," Ucap Arumi lirih.

" Siapa bilang aku tidak mau, aku mau koq. Jam berapa besok?" Tanya Zul.

Wow...hati Arumi berbunga-bunga. Dia berjanji tidak akan menyia-nyiakan kesempatan dekat dengan Zul kali ini.

" Jam setengah enam ya." Tegas Arumi sambil tersenyum.

" Oke. Besok aku jemput tepat waktu. Jadi kamu harus bersiap-siap sebelum jam setengah enam." Kalimat Zul yang luar biasa tegas dan membuat hati Arumi penuh harap. Kayaknya kalau Zul meminta Arumi jadi pacarnya sekarang, Arumi langsung ngomong Yes. Hmmmm...ngarep tingkat dewa nih Arumi... hihihi.

Pagi hari sesuai dengan rencana, Arumi pun bersiap-siap untuk menunggu jemputan Zul untuk joging di GOR. Setengah enam sudah lewat, namun Zul belum juga datang. WhatsApp dari Arumi juga belum dibalas. Arumi mulai was-was, khawatir jika Zul tak jadi menjemputnya.

Jarum jam sudah bergeser jauh ke angka 7, namun Zul belum juga datang. Arumi pun sudah kehilangan mood untuk joging di GOR dan bermaksud untuk mengganti pakaiannya. Baru saja dia masuk ke kamar, terdengar suara motor di depan rumah. Di lihatnya Zul sedang turun dari sepeda motornya. Arumi pun segera ke luar untuk menemui Zul.

" Maaf Arumi, aku terlambat. Tadi sepeda motorku macet di jalan," ucap Zul begitu melihat Arumi keluar dari dalam rumah. " Jadi pergi apa tidak, soalnya ini sudah jam 7 lebih?" Tanya Zul.

" Ya sudah kita jadi pergi aja. Joging sebentar terus kita cari sarapan. Oke." Ajak Arumi dengan senyum mengembang. Bahagianya Arumi melihat Zul menepati janjinya. Tidak ingin membuang waktu lagi, mereka pun segera melaju ke GOR.

Hari terus berjalan, komunikasi antara Arumi dengan Zul terus berlanjut. Mereka selalu menanyakan kabar setiap harinya, saling mensuport dan saling bercanda. Pertemanan yang sudah lama putus itu terjalin kembali. Arumi begitu bahagia menjalani hari-harinya.

Suatu saat Arumi tanpa sengaja bertemu dengan Zul. Entah kenapa Zul tampak begitu lusuh. Tak ada senyum di wajah Zul saat Arumi menyapanya. Ada raut kekecewaan di wajah Zul.

" Zul, kamu kenapa?" Tanya Arumi.

" Gak kenapa-kenapa. Aku hanya ingin sendiri saja Arumi. Maaf. Aku pergi dulu ya." Pamit Zul.

" Iya." Jawab Arumi.

Ada rasa penasaran yang muncul di benaknya. Tak biasanya Zul bersikap begitu padanya. Dan ini sungguh mengganggunya. Arumi mengambil handphone yang ada di sakunya. Dia mengirimkan WhatsApp ke Zul untuk menanyakan apa yang terjadi sebenarnya. Namun jawaban dari Zul tak kunjung Arumi terima.

Hingga keesokan harinya Arumi bertemu dengan Yuni. Dari Yuni inilah Arumi tahu bahwa Zul akan pindah ke Sumatera, karena bapaknya pindah tugas ke sana. Rencananya minggu depan keluarga Zul akan meninggalkan kampungnya. Mendengar cerita dari Yuni rasanya hati Arumi sedih. Tiba-tiba dadanya terasa penuh, entah apa isinya hingga Arumi agak kesulitan saat bernafas.

Arumi bergegas ke rumah Zul. Dia ingin sekali mendengar cerita yang sebenarnya dari Zul. Di ketuknya pintu rumah Zul. Selang beberapa waktu, tampak ibu Zul keluar dari arah dapur untuk membukakan pintu.

" Oh nak Arumi, mari masuk." Ajak ibunya Zul.

" Terima kasih bunda, Zulnya ada?" Tanya Arumi sembari melangkahkan kakinya menuju ke kursi tamu.

" Aduh, Zulnya pergi dari kemarin. Katanya menginap di rumah teman." Jelas ibunya Zul.

" Oohhh, koq gak tidur di rumah, kenapa memangnya bu?" Tanya Arumi kepo.

" Mungkin dia ingin menikmati kebersamaan bersama teman-temannya. Soalnya rencananya minggu depan kami akan pindah ke Sumatera. Bapaknya dipindahkan tugasnya ke sana." Ibu Zul memberikan penjelasan kepada Arumi.

"Jadi beneran Zul akan pindah ke Sumatera Bu?" Tanya Arumi meyakinkan diri.

" Iya, doakan kami ya Arumi, semoga betah di sana." Ucap ibunya Zul.

" Iya Bu." Jawab Arumi. Hik...hik...dalam hati Arumi menangis mengetahui kebenaran berita kepindahan Zul.

Arumi segera berpamitan pada ibu Zul. Dan tak lupa dia kirim salam untuk Zul.

Sepanjang perjalanan pulang Arumi bertanya-tanya kenapa Zul tidak mau berpamitan dengannya. Pertanyaan yang tak pernah terjawab, karena sampai Zul pindah pun, dia tidak pernah menghubungi Arumi lagi. Arumi harus berpisah dengan Zul. Cowok yang sekarang tengah dekat dengannya. Cowok yang hari-harinya tengah memberikan kebahagiaan pada Arumi dengan perhatiannya. Dan cowok yang meninggalkan rasa penasaran di hatinya dengan perasaan yang dimilikinya untuk Arumi.

Arumi...sabar ya....

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Hiks....hiks...kenapa Arumi harus ditinngal lagi Bunda

20 Feb
Balas

Ujian hidup... hehehehe... semangat

20 Feb

Mmm...penasaran ...tenang Arumi...Zul pasti kembali. Barakallah Bunda Yanisa cantiik....

20 Feb
Balas

Kita lihat besok ya Bun... sukses selalu bunda

20 Feb

Arumi.. Oh... Arumi. Sukses selalu dan barakallah

20 Feb
Balas

Terima kasih bunda sudah berkunjung... sukses selalu dan barakallah

20 Feb

Wah..ditinggal lagi Arumi.....Sukses terus yaaaa....

20 Feb
Balas

Nasib... masih butuh perjuangan... hehehe.. sukses selalu bunda

20 Feb



search

New Post