Yanisa Yuni Alfiati

Guru SMA Negeri 1 Padamara Mapel Biologi Unnes ...

Selengkapnya
Navigasi Web

"MIYANGGAAAAAAAA ....."

Jam menunjukkan pukul 10.30 WIB, saat Asnan berpamitan ke emaknya ingin mancing di sungai. Tentu saja emaknya melarang Asnan mancing, sebentar lagi jam 11 siang. Cerita tentang adanya hantu Miyangga di Kedung sungai Gintung, menjadi alasan emaknya melarang Asnan mancing di sungai saat itu. Namun meskipun sudah dilarang oleh emaknya, toh Asnan tetap saja pergi mancing di sungai. Asnan yang punya kebiasaan mancing di sungai sejak kecil, tidak percaya adanya hantu miyangga seperti yang diceritakan emaknya.

Aneh memang kalau ada hantu memakan korbannya pada siang hari. Karena memang biasanya mereka akan muncul pada malam hari atau bahkan tengah malam. Namun tidak demikian dengan hantu miyangga, yang menghuni dasar sungai yang dalam atau Kedung sungai. Konon hantu ini suka memakan korban terutama antaranya jam 11 sampai 12 siang. Jika hantu miangga dapat korban, maka korbannya akan ditarik kedasar sungai dan dihisap darahnya lewat ubun-ubun.

Mereka yang pernah bertemu dengan hantu miyangga mengatakan bahwa wujudnya sangat mengerikan, rambutnya yang sangat panjang sepanjang aliran sungai yang dihuni olehnya, sepasang mata yang sangat besar dan lebar seperti pisin , taring yang panjang , dan kuku yang sangat hitam .

"Asnan berangkat mak." Pamit Asnan pada emaknya. " Asnan, jangan sekarang, nanti lepas dhuhur saja." Ucap emak penuh harap agar Asnan mendengar perkataannya. "Asnan lapar mak, pengin makan pake ikan. Emak doakan Asnan saja ya mak." Sambil ditariknya tangan emaknya untuk berpamitan "Assalamualaikum." Ucapan salam Asnan sambil mencium tangan emaknya. Satu kebiasaan Asnan yang mampu membungkam mulut emaknya untuk tidak melarang Asnan pergi. Emaknya paling tidak berdaya kalau sudah melihat Asnan bersikap bak anak shaleh. "Waalaikumsalam." Jawab emak Asnan melepas kepergian Asnan mancing di sungai. ____ Kedung sungai Gintung sendiri merupakan bagian dari sungai Gintung yang memiliki kedalaman melebihi 5 meter. Memiliki air yang tenang, membuat banyak makanan terperangkap di situ. Hal inilah yang kemudian menjadikan daerah kedung sungai Gintung sebagai hunian aneka jenis ikan.

Meski terkenal angker, namun tetap saja ada orang yang berani mancing ikan di sana. Selain memang di kedung sungai Gintung ini orang mancing paling mudah mendapatkan ikan, ternyata di sore hari udaranya sangat segar, membuat suasana mancing terasa lebih nyaman.

Sebanarnya Asnan sendiri terbiasa mancing di kedung sungai Gintung ini. Maklum mancing ikan adalah hobby Asnan sejak dulu. Namun dari sekian banyak kesempatan mancing di kedung sungai Gintung, baru kali ini Asnan mancing di kedung sungai Gintung pada jam menjelang shalat dhuhur. Entah kenapa hari ini Asnan begitu ingin makan siang pake ikan goreng, sehingga mendorong Asnan untuk pergi mancing.

Sesampainya di kedung kali Gintung, tak ada seorangpun dijumpai Asnan. Entah kenapa perasaan Asnan tiba-tiba saja tidak enak. Asnan memutar pandangan ke sekelilingnya, mencari seseorang yang barangkali berada di sekitar ia berdiri. Asnan merasa ada seseorang yang sedang mengamati dirinya. Tapi sepanjang pandangannya mencarinya, Asnan tak juga menemukan orang itu. "Sudahlah."ucapnya dalam hati.

Asnanpun segera mengabaikan perasaannya, diambilnya umpan cacing yang sudah disiapkan dari rumah. Sesaat kemudian pancing itu sudah terlempar ke tengah. Baru sebentar pancing Asnan sudah bergerak, tandanya ada ikan yang memakannya. Ditariknya pancing itu, dan benar ada ikan yang memakan umpannya. Tak lama waktu yang dibutuhkan Asnan sampai Asnan melihat ikan yang ada di wadah sudah cukup banyak. "Satu..dua...tiga..........tujuh." dihitungnya ikan yang sudah di dapatkan Asnan. "lumayan nih buat makan siang" batin Asnan. Melihat hasil pancingannya lumayan banyak, Asnan sangat bahagia.

Saking bahagianya, tanpa sadar kaki Asnan mulai masuk ke dalam air yang ada di pinggir Kedung sungai Gintung. Setiap kali kaki dilangkahkan seolah-olah mengajak Asnan mendekati kedung sungai Gintung. Terus...terus dan terus, sampai tinggal 5 langkah lagi menuju Kedung yang paling dalam. Asnan tiba-tiba seperti tersadar bahwa dia sudah bergerak menuju tengah kedung. Menyadari hal itu diapun bermaksud untuk mundur ke belakang. Namun saat kakinya kanan Asnan diangkat, kakinya tidak mau mundur ke belakang, tapi justru seperti ditarik ke depan. Begitupun saat Asnan mengangkat kaki kiri, hal yang samapun terjadi. Tiba-tiba saja Asnan teringat cerita emaknya "miyangga" batin Asnan. Jantungnya berdetak kencang, ada rasa takut merasuk di benak Asnan. Tubuh Adnan bergetar....."Ya Allah... tolonglah hambaMu ini" doa Asnan dalam hati.

Tinggal 3 langkah lagi di depan Asnan kedung sungai Gintung yang sangat dalam. Asnan tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika dia sampai masuk ke dalamnya. Kali ini Asnan terdiam, tak tahu apa yang harus dilakukannya. "Astaghfirullah Al adzim.... Astaghfirullah Al adzim....Astaghfirullah Al adzim." ucap Asnan berkali-kali, bahkan mungkin sampai ratusan kali.

Satu-satunya harapan Asnan adalah pertolongan Allah sang maha pencipta. Dipejamkan matanya sambil terus membaca istighfar, sampai kemudian terdengar suara tanpa wujud yang menyuruh Asnan agar menggunakan kedua kakinya secara bersama-sama untuk bisa mundur ke arah belakang. Setelah berfikir sejenak, Asnan baru memahami bahwa bisa kembali ke daratan, Asnan harus meloncat ke belakang.

Asnan terdiam kebingungan, apakah dia harus mengikuti apa yang di dengarnya tadi atau tidak. Ditengah kebingungannya, Asnan akhirnya memutuskan untuk mengikutinya apa yang didengarnya. Asnan yakin bahwa apa yang didengarnya adalah petunjuk yang diberikan Allah untuk menolongnya terlepas dari keadaan yang mengancam nyawanya saat ini.

"Bismillahirrahmanirrahim" ucap Asnan dengan keras sambil melompatkan kakinya sekuat tenaga ke arah belakang. Dan berhasil, Asnan sudah mundur satu langkah dari Kedung. Diulanginya terus lompatannya seraya membaca basmallah dengan keras. Terus...terus dan terus....

Begitu sampai di daratan Asnan langsung berlari pulang ke rumah. Tak dihiraukannya lagi ikan hasil dia memancing tadi. Begitupun dengan pancingnya yang mungkin sudah terhanyut dibawa aliran sungai. Sesampainya di rumah Asnan langsung memeluk ibunya. "Maafkan Asnan mak, tadi tidak nurut sama emak." Kata Asnan ketakutan. Asnan kemudian dipeluk emaknya. " Kamu kenapa Asnan, kenapa kamu ketakutannya?" Tanya emak. Asnan terdiam, rasanya tak mungkin dia ceritakan apa yang terjadi pada emaknya. Asnan tak mau membuat emaknya khawatir. Asnan hanya berjanji dalam hati, mulai saat ini, Asnan akan mendengarkan apa yang emaknya katakan.

"MIYANGGAAAAAAAA,......."

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Taat Nasihat emak! Ok...bun.

05 Jan
Balas

Siappp.... sukses selalu dan barakallah

05 Jan

Saya teringat sewaktu kecil yang suka memancing di sungai, kasus hantu sungai belum denger mitosnya, kalau yang dapat besar kemudian ikan bisa ngedip jika dibawa pulang kebawa mimpi dan minta dikembalikan ketempat awal ikan didapatkan. Sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah.

06 Jan
Balas

Nanti aku ceritain asal usul hantu miyangga ya pak Mulya... sukses selalu dan barakallah

06 Jan

Aaaahhhhh.. Bacanya takut takut asyik.. Enak diikuti.. Bagus banget cerita horornya.

05 Jan
Balas

Terima kasih bunda...masih belajar... sukses selalu dan barakallah

05 Jan

Pesan moralnya okeeee, Bu.

05 Jan
Balas

Makasih bunda .. sukses selalu... barakallah

05 Jan

Serem....tapi aku suka

06 Jan
Balas

Makasih udah suka ceritanya.. sukses selalu wat bunda Dyahni .. barakallah....

06 Jan

Sereeeeem...takut Bund..wah spesialis horor ni Bunda Yuni...barakallah

05 Jan
Balas

Doain ya bunda.... sukses selalu bunda Marlupi... Barakallah

05 Jan

Wowwww, serem banget Bunda. Makanya Asnan Harus patuh pada perkataan orang tua. Sukses selalu dan barakallah

05 Jan
Balas

Iya bunda... beruntung Asnan masih mendapatkan pertolongan Allah... soalnya Asnan anaknya rajin shalat sama ngaji bunda ... sukses selalu wat bunda dan barakallah

05 Jan

Waduh..masuk kamarnya Bunda Yani terasa aroma mistisnya..ha..ha...Semoga selalu sehat dan menginspirasi..Barakallah...

06 Jan
Balas

Hehehe....mencoba genre baru bunda... sukses selalu wat bunda.. barakallah

06 Jan

Subhanallah mantap ceritanya ngeri2 sedap bcanya bunda.

05 Jan
Balas

Subhanallah mantap ceritanya ngeri2 sedap bcanya bunda.

05 Jan
Balas

Dikasih micin ya bunda.... hehehe.... sukses selalu wat bunda Asmaul... barakallah

05 Jan

Iya bunda... beruntung Asnan masih mendapatkan pertolongan Allah... soalnya Asnan anaknya rajin shalat sama ngaji bunda ... sukses selalu wat bunda.. barakallah

05 Jan
Balas



search

New Post